Islam Today ID — Harga tes PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi virus Covid-19 di Indonesia menjadi perdebatan publik lantaran harganya yang dinilai terlalu tinggi. Padahal tes PCR ini menjadi hal yang wajib dalam penelusuran penularan covid-19.
Perdebatan ini muncul saat ada isu harga tes PCR diberbagai negara tak setinggi Indonesia. Seperti misalnya, negara India. Di India pada Agustus tahun 2021 pemerintah kota Delhi menetapkan harga PCR menjadi Rp 97.000 dari 800 rupe atau setara Rp 150.000
Menurut Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Tri Yunis Miko Wahyono harga yang berbeda antara Indonesia dengan India, dikarenakan Indonesia masih mengimpor alat tes PCR ini.
Menurut Miko pemerintah seharusnya bisa mencontoh negara India, yang mematok tes PCR tak ebih dari Rp 100.000, dan dapat segera memproduksi alat penting tersebut
“Jadi tes pcr Indonesia itu kita beli langsung dari pasar internasional tidak seperti India, ada bagian-bagiannya yang dia (India) produksi sendiri bahkan bagian yang di produksi sendiri itu bagian-bagian yang penting, atau bagian-bagian yang mahal,” sebutnya dalam wawancara di salah satu stasiun televisi swasta, Sabtu ( 14/08/2021)
Paling Mahal
Jika dibandingkan dengan beberapa negara di Asia Tenggara, harga tes covid atau tes PCR di Indonesia ternyata lebih tinggi dibanding negara lainnya, bahkan melebihi harga yang dipatok sejumlah negara Asia tenggara.
Kemenkes sebelumnya telah menerbitkan Surat Edaran nomor HK. 02.02/I/3713/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) pada 5 Oktober 2020 lalu.
Dalam SE tersebut tertulis batasan tarif tertinggi untuk pemeriksaan RT-PCR termasuk pengambilan swab adalah Rp900.000.
Sedangkan di negara tetangga , di semenanjung Malaysia harga tertinggi tes PCR sebesar 150 Ringgit atau sekitar Rp509.000, sementara di Sabah dan juga Sarawak biaya tertinggi dipatok 200 ringgit atau sebesar Rp678.000.
Filipina PCR bisa dilakukan dengan harga Rp427.000 bahkan negara ini memberikan subsidi PCR yang bisa dilakukan untuk anak- anak. Kemudian, Vietnam , berdasarkan data kementerian kesehatan Vietnam per 1 Juli 2021 harga PCR dipatok dengan harga Rp460.000.
Permintaan Presiden Jokowi
Harga tes yang hampir menyentuh Rp 1juta ini, membuat pemerintah untuk mengambil tindakan selanjutnya. Presiden Joko Widodo telah meminta kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin untuk menurunkan biaya test PCR menjadi Rp 450 ribu-Rp 550 ribu.
“Saya minta agar tes PCR ini berada di kisaran antara Rp 450 ribu sampai dengan Rp 550 ribu,” kata Jokowi, dalam sebuah video yang diunggah laman Sekretariat Presiden, Minggu (15/8/2021)
Ia menegaskan langkah ini untuk mempermudah trecing di Indonesia. Maka dari itu, kepala negara tak ingin lagi mendengar harga tes PCR melambung tinggi.
Ada Maksud Lain
Aktivis HMI Solo, Saya Muhammad Faizurrahman menduga rencana Presiden Jokowi memiliki makna lain. Ia menyebutkan penurunan PCR ini tak hanya untuk trecing semata, melainkan memang disengaja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Melihat isu yang muncul, mungkin saja harga tes PCR yang diturunkan ini untuk kepentingan ekonomi. Misal untuk meringankan persyaratan masuk mall yang sudah mulai dibuka tapi harus dengan surat tes PCR negatif. Atau untuk meringankan persyaratan mobilisasi masyarakat antar daerah (sektor transportasi),” pungkasnya.
Penulis Kanzun