(IslamToday ID) – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan pemerintah bakal mengutamakan karya anak bangsa ketimbang impor dari negara lain.
Pernyataan Prabowo itu terkait dengan produk-produk buatan Institut Teknologi Surabaya (ITS) seperti ventilator, oksigen konsentrator, hingga motor listrik.
“Jadi kita enggak usah impor,” katanya saat berkunjung ke kampus ITS, Surabaya, Senin (6/9).
Mengenai motor listrik Gesits besutan ITS dan Garasindo yang sudah diciptakan sejak 2018, Prabowo menyebut pemerintah akan banyak memesan motor itu.
“Terus tadi ada motor buatan anak bangsa. Insya Allah kita akan kasih banyak order dan pesanan kepada anak-anak bangsa kita sendiri,” ujarnya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Prabowo juga menyebut Universitas Airlangga (Unair) tengah mengembangkan dua jenis vaksin. Namun, ia tidak merinci lebih jauh. Belum diketahui pula vaksin yang dimaksud untuk virus corona atau penyakit lain.
“Saat ini (Universitas) Airlangga sedang mengembangkan dua vaksin. Mudah-mudahan cepat selesai,” kata Prabowo.
Unair, katanya, juga telah melakukan inovasi untuk pengobatan malaria. Menurut Ketua Umum Gerindra ini inovasi tersebut sangat penting bagi bangsa Indonesia, TNI, dan rakyat secara umum. “Karena masih banyak rakyat kita yang mengadapi malaria dan pandemi,” ucapnya.
Rektor ITS Prof Mochamad Ashari mengatakan Menhan Prabowo ingin agar prototype (purwarupa) oksigen konsentrator buatan ITS diperbesar kapasitasnya. Tak hanya untuk perorangan, namun cukup bagi rumah sakit.
“Saat pandemi memuncak kami membuat oksigen konsentrator yakni alat yang mengubah udara biasa menjadi oksigen konsentrasi 93 persen. Kemenhan ingin ini lebih besar lagi supaya dimanfaatkan di rumah sakit atau keperluan lainnya,” kata Ashari.
Selain itu, Prabowo juga tertarik pengembangan ventilator dan sepeda motor listrik atau Gesits. Pula mengembangkan sejumlah inovasi lain, seperti kapal selam buatan ITS yang bernama The Crocodile.
“Kami harapkan bisa selesai dan digunakan untuk militer maupun angkutan wilayah. Kami masih tunggu anggarannya. Kalau untuk militer tinggal melengkapi persenjataan alat saja,” tutupnya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan selama ini Kemenhan merupakan salah satu mitra dalam bidang pengembangan teknologi dan pendidikan.
Unair, katanya, selalu siap berkontribusi bersama Kemenhan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung pertahanan negara.
“Menhan adalah mitra kami. Kerja sama kami dengan Menhan sudah efektif berjalan tiap tahun. Hampir tiap tahun ada dokter spesialis (Kemhan) yang kuliah di Unair,” pungkas Nasih. [wip]