ISLAMTODAY ID, JAKARTA—Ketua Komisi X DPR dari Fraksi PKB, Syaiful Huda baru-baru ini menyerukan kepada para rektor untuk mengembangkan gagasan Islam moderat di dalam kampus. Seruan tersebut sebagai respon atas pernyataan presiden terkait mahasiswa radikal.
Syaiful mengatakan salah satu solusinya ialah penyebaran gagasan Islam moderat. Kampus bisa menggandeng ormas Islam, yang telah terbukti mengembangkan Islam moderat di Indonesia.
“Mereka bisa menjadi narasumber dalam diskusi dan dakwah agama di lingkungan masjid-masjid kampus,” kata Huda, cnnindonesiacom (16/09/2021).
“Selain itu, kampus juga bisa secara rutin menyosialisasikan tentang bahaya pemikiran radikal dalam harmonisasi kehidupan bangsa,” jelasnya.
Huda menambahkan pula cara lain selain dengan mengembangkan pemikiran-pemikiran moderat yakni dengan pengawasan terhadap aktivitas dakwah kampus. Ia menyinggung hasil survei sejumlah lembaga terkait radikalisme di kalangan mahasiswa.
Ia menjelaskan tentang hasil survei sebaran radikalisme di kalangan mahasiswa yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Alvara Research, hingga Setara Institute. Hasil jajak pendapat dari lembaga-lemabaga tersebut menunjukan ancaman radikalisme di kampus benar adanya.
“Indikasi-indikasi tersebut menunjukkan jika ancaman pemikiran dan sikap radikal di kampus itu benar dan nyata adanya,” tutur Huda.
“Oleh karena itu pimpinan kampus dan jajarannya tidak bisa lepas tangan atas fenomena ini,” terangnya.
Ia berharap agar rektor dan civitas akademika benar-benar mengindahkan pidato presiden. Pernyataan presiden harus menjadi warning bagi para pihak kampus, ia menilai penyebaran radikalisme antar mahasiwa itu benar-benar ada.
Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi dalam forum Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTN) mengungkapkan bahwa ada oknum di luar kampus yang menyebarkan paham radikalisme kepada mahasiswa. Meskipun di dalam kampus sudah dilakukan pencegahan dengan pendidikan Pancasila dan kebangsaan.
“Di dalam kampus dididik mengenai Pancasila kebangsaan, di luar kampus ada yang didik mahasiswa kita jadi ekstremis garis keras, jadi radikalis garis keras,” ucap presiden.
Penulis: Kukuh Subekti