(IslamToday ID) – Kunjungan Presiden Jokowi ke Uni Emirate Arab (UEA) menghasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai 32,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 460 triliun. Jumlah ini hasil dari pertukaran 19 perjanjian kerja saat Jokowi berkunjung ke Dubai pada Kamis (4/11/2021).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu bahasan saat Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Rabu (3/11/2021).
“Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai 32,7 miliar dolar AS dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan besok di Dubai,” jelas Retno seperti dikutip dari Liputan 6, Jumat (5/11/2021).
Adapun komitmen bisnis dan investasi tersebut antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan manufaktur dan distribusi vaksin dan bio produk.
Selain itu juga berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.
“Jika ditotal, maka nilai komitmen yang diperoleh sampai titik ini, dalam kunjungan ini, adalah 32,7 miliar dolar AS,” ucapnya.
Menurutnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga melakukan pertemuan dengan perusahaan besar Amerika Serikat (AS). Pertemuan ini diharapkan bisa menghasilkan komitmen investasi baru.
Bahlil menyebut bahwa Indonesia akan memberikan karpet merah bagi semua negara untuk melakukan realisasi investasi dan tidak hanya condong kepada satu negara. Untuk itu, ia melakukan perjanjian dengan salah satu pengusaha dari AS.
“Sekarang kita lagi melakukan negosiasi akhir sampai dengan tengah malam, yang akan masuk di bidang hilirisasi,” kata Bahlil. [wip]