(IslamToday ID) – Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Yustinus Prastowo menyatakan jasa pawang hujan masuk sebagai terutang pajak. Hal ini berarti pihak pemberi kerja wajib memotong pajak penghasilan (PPh) pasal 21.
Yustinus mengatakan sang pawang hujan juga harus melaporkan perhitungan penghasilan di SPT Tahunan. “Jasa pawang hujan terutang pajak? Jelas dong. Pihak pemberi kerja wajib memotong PPh pasal 21 dan sang pawang melaporkan perhitungan penghasilan di SPT Tahunan,” tulisnya di akun Twitter resminya @prastow, Selasa (22/3/2022).
Ia mengatakan pemberi kerja yang wajib memotong PPh pasal 21 adalah pemberi kerja wajib pajak (WP) badan atau WP orang pribadi (OP) yang menurut undang-undang wajib menjadi pemotong.
“Batasan penghasilan yang menjadi objek pajak mengikuti pedoman. Jika tak dipotong wajib bayar dan lapor sendiri,” jelas Yustinus seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Seperti diketahui, baru-baru ini pawang hujan MotoGP Rara Istiani Wulandari sedang viral setelah melakukan aksi pada Ahad (20/3/2022) lalu.
Ketika beraksi di dalam sirkuit, Rara sempat menggunakan mangkok emas. Sembari memutar-mutarkan dan memukulkan pengaduk pada mangkok tersebut, ia juga melafalkan doa. Ia terlihat beraksi selama setengah jam di pinggiran sirkuit.
Rara merupakan dara kelahiran Papua. Namun penganut kejawen ini berdarah Jawa dan tinggal di Bali. Perempuan yang sudah malang melintang di pentas nasional ini belajar pawang dari kecil.
Ia mengatakan mendapatkan gaji sebesar Rp 5 juta per hari. Ia bertugas untuk menghalau dan menurunkan hujan selama gelaran MotoGP. “Saya hanya dibayar Rp 5 juta per hari,” ucap Rara.
Ia mengatakan dipekerjakan oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Namun, Rara belum menjelaskan lebih lanjut berapa lama tepatnya ia disewa oleh MGPA. “MGPA yang handle,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang beredar di media, Rara disewa selama 21 hari. Jika dihitung, maka Rara mendapatkan bayaran hingga Rp 105 juta.
Hanya saja, ia belum menjawab pertanyaan terkait berapa total gaji yang ia terima selama menjadi pawang hujan di MotoGP. [wip]