(IslamToday ID) – Ketua DPP PKB Daniel Johan menyambut baik keputusan untuk menunda penerapan kenaikan harga tiket masuk ke Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang sempat menimbulkan polemik di masyarakat.
“Sudah benar itu, dan ke depan perlu dibuat kebijakan yang tepat dengan melakukan konsultasi dengan berbagai pihak supaya matang,” kata Daniel, Rabu (8/6/2022).
Menurutnya, selain kajian dan konsultasi dengan para pihak, juga harus disosialisasikan secara jelas sehingga tidak menimbulkan polemik.
“Beberapa negara bisa menjadi contoh bagi penerapan pelestarian dengan menjaga spiritualitas dan kesakralan,” kata Daniel Johan yang juga anggota Komisi IV DPR RI itu.
Tujuannya agar Borobudur tidak sekadar monumen yang “mati”, tetapi tetap menjadi Mandala Suci tidak hanya bagi umat Budha di Indonesia melainkan dari seluruh dunia. “Borobudur tetap menjadi magnet dunia,” kata Daniel.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan sepakat menunda penerapan rencana kenaikan harga tiket naik ke area stupa di Candi Borobudur.
“Kita tunda dulu. Tadi Pak Menteri (Luhut Pandjaitan) sudah menyampaikan agar ditunda dulu, biar tidak terjadi cerita yang ke mana-mana,” kata Ganjar usai bertemu dengan Luhut Pandjaitan di Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Semarang.
Sebelumnya, Luhut mewacanakan harga tiket masuk ke Candi Borobudur menjadi Rp 750.000 bagi wisatawan lokal.
Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono juga menjelaskan tiket seharga Rp 750.000 per orang bagi turis lokal hanya untuk menaiki Candi Borobudur, sementara harga tiket masuk kawasan candi masih tetap Rp 50.000 per orang untuk wisatawan nusantara.
“Sementara itu, itu kan tiket untuk naik ke candi. Tiket regulernya masih tetap sama untuk wisatawan nusantara Rp 50.000, untuk wisman 25 dolar AS. Hanya tiket untuk ini berlaku cuma sampai pelataran candi saja,” katanya. [wip]