ISLAMTODAY ID (SOLO)— ITS PKU Muhammadiyah Surakarta menggelar Pelantikan Ners Angkatan I Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Ners FIK ITS PKU Muhammadiyah Surakarta bertempat di Hotel Paragon, pada Kamis 16 Juni 2022.
Rektor ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Weni Hastuti, M. Kes., Ph.D., menyampaikan selamat dan sukses kepada 17 ners baru dan pertama yang dilantik dan diambil sumpah sebagai ners baru periode pertama.
“Ucapan selamat juga saya tujukan kepada Dekan FK dan berbagai institusi lain, termasuk Rumah sakit Jejaring dan Puskesmas yang telah memberikan konstribusi besar sehingga suksesnya para mahasiswa FK Ners dapat menyelesaikan studi tepat waktu dengan hasil yang baik,” kata Weni M. Kes., Ph.D dalam rilis yang diterima ITD News pada Jum’at (17/6/2022).
“Tak lupa, ucapan selamat juga disampaikan kepada para orangtua dan keluarga ners baru yang telah selama ini dengan sabar, penuh pengorbanan dan doa sehingga para lulusan ini dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Setelah sekian tahun belajar di ITS, sekarang tiba waktunya anda menerapkan dan mengabdikan Ilmu tersebut kepada masyarakat berbekal ilmu pengetahuan, baik hard skill maupun soft skill yang telah anda dapatkan selama ini, sehingga anda layak bergelar dan berprofesi sebagai seorang ners,” terangnya.
Weni M. Kes., Ph.D juga berpesan kepada ners baru, tentang tangangan yang akan ditemui mereka selama di dunia kerja. Salah satunya berlangsungnya era kerja yang semakin kompetitif di tengah arus globalisasi.
“Tantangan kedepan ners Indonesia harus dapat mempersiapkan diri menyongsong Era Globalisasi aspek kesehatan yang tidak dapat dihindari oleh semua negara termasuk Indonesia,” tutur Weni M. Kes., Ph.D.
“Indonesia sebagai anggota WTO telah meratifikasi semua perjanjian perdagangan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2005, sehingga harus mempersiapkan diri dalam menghadapi AFTA, NAFTA, APEC dan WTO,” imbuhnya.
Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta akan menjadi pasar global yang sangat potensial dan terdampak oleh liberalisasi/globalisasi pelayanan kesehatan. Memasuki era ini Indonesia telah menawarkan 4 (empat) pelayanan yaitu Hospital Services, Medical Specialist Clinic, Dental Specialist Clinic, dan Nursing Services (belum menerima liberarisasi jasa praktik perorangan oleh ners, akan tetapi perlahan tapi pasti, kedepan, Indonesia tidak dapat mencegah masuknya Jasa-jasa pelayanan kesehatan asing termasuk tenaga Ners Warga Negara Asing (WNA).
“Sehingga Ners Indonesia harus siap bersaing dengan ners asing. Kalian semua harus selalu update ilmu Keperawatan, update tentang hukum terkait kesehatan, melanjutkan pendidikan yg lebih tinggi,” ucap Weni M. Kes., Ph.D.
Catatan Sejarah FIK
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Cemy Nur Fitriya, S. Kep., Ns., M. Kep., bahwa pelantikan ners ini begitu istimewa karena akan tercatat dalam sejarah, sebagai Pelantikan Ners yang pertama di Fakultas Ilmu Kesehatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Termasuk Ners yang baru saja dilantik hari ini akan tercatat dalam sejarah perjalanan institusi kita sebagai ners pertama yang diluluskan oleh Prodi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
“Pada hari ini, dengan penuh kebanggaan, Prodi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, telah mempersembahkan 17 orang NERS BARU, yang sekaligus merupakan Ners Angkatan pertama yang telah diluluskan. Seluruh Ners yang diluluskan hari ini adalah para perawat yang berasal dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, PKU Muhammadiyah Karanganyar dan PKU Muhammadiyah Sukoharjo” ungkap Cemy Nur Fitria.
Cemy meyampaikan, “Pada kesempatan yang berbahagia ini, Saya mewakili seluruh sivitas akademika Fakultas Ilmu Kesehatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, mengucapkan selamat kepada para Ners Baru atas keberhasilannya menyelesaikan studi di Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Dan yang lebih membanggakan lagi, seluruh Ners yang sudah dilantik dan diambil sumpahnya hari ini, dalam uji kompetensi yang diselenggarakan oleh komite nasional uji kompetensi, Alahmdulillah semuanya lulus FIRST TAKER, artinya lulus 100% pada uji kompetensi yang pertama tanpa harus mengulang”.
“Menyandang predikat sebagai ners adalah sebuah keniscayaan bagi para perawat yang ingin diakui sebagai perawat profesional. Dengan dikeluarkannya Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) No. 26 tahun 2019 tentang Peraturan pelaksanaan UU No. 38 tentang Keperawatan, secara definit perawat dibedakan menjadi 2, yakni perawaat vokasi lulusan program diploma, dan perawat profesi lulusan sarjana keperawatan dengan pendidikan profesi ners.
Pembedaan jenis perawat disini tentu diikuti dengan pemedaan batas kewenangannya. Sehingga kalau PMK ini sudah diberlakukan pada tahu 2026 nanti, kewenangan perawat vokasi sudah sangat berbeda dengan perawat profesi. Sebagai contoh untuk perawat vokasi sudah tidak diberi kewenangan lagi untuk melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai dengan resep tenaga medis. Mudahnya, perawat vokasi sudah tidak bisa lagi memberikan obat oral, injeksi, pasang infus, dll.
“Bisa dibayangkan apabila peraturan ini sudah dijalankan dan perawat mayoritas masih berstatus sebagai perawat vokasi, tentu operasional rumah sakit akan terhambat dan ini akan berdampak pada akreditasi, pelayanan BPJS dan lain sebagainya.
Lahirnya PMK No 26 tahun 2019 mendorong semangat para perawat untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang profesi, dan tentu ini sangat menggembirakan. Dengan meningkatnya jenjang pendidikan para perawat, kita tentu berharap kelak akan semakin mendorong peningkatan kualitas pelayanan keperawat yang diberikan dan ujungnya adalah terwujudnya derajat kesehatan masyarakat secara luas.
“Tidak dipungkiri juga tentunya, peningkatan kulitas layanan yang diberikan oleh para perawat, ners, akan menambah kepercayaan masyarakat untuk datang ke pusat pelayanan kesehatan tersebut, yang tentu hal ini akan berdampak pada peningkatan income rumah sakit. Sehingga sudah sewajarnya apabila peningkatan kesejahteraan para perawat yang sudah memperoleh predikat Ners menjadi prioritas bagi para pimpinan rumah sakit” kata Cemy.
Pelantikan Ners di hadiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, Badan Pembina Harian (BPH) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Rektor beserta jajaran Wakil Rektor ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Dewan Pimpinan Wilayah PPNI Provinsi Jawa Tengah, Dewan Pimpinan Daerah PPNI Kota Surakarta, Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, PKU Muhammadiyah Karanganyar, PKU Muhammadiyah Sukoharjo, Ka.Prodi dan jajaran Dosen FIK ITS PKU Muhammadiyah Surakarta dan Para orang tua/wali Ners.
Dalam kesempatan yang baik ini pula kami ingin menginformasikan, bahwa meskipun tergolong masih baru, Prodi Pendidikan Profesi Ners ITS PKU Muhammadiyah Surakarta saat ini telah mendapat kepercayaan yang luas dari masyarakat, khususnya pimpinan rumah sakit di wilayah Solo Raya.
Saat ini tercatat sudah banyak rumah sakit yang mempercayakan pendidikan profesi ners bagi para perawatnya yang masih berstatus sebagai perawat vokasi untuk kuliah di prodi profesi ners fakultas ilmu kesehatan its pku muhammadiyah surakarta. Diantaranya: RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, RS PKU Muhammadiyah Delanggu, RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo, RS PKU Aisyiyah Singkil Boyolali, RS PKU Muhammadiyah Sragen, dan RS PKU Muhammadiyah Selogiri.
Selain Rumah Sakit PKU, saat ini program studi pendidikan profesi ners juga sudah menjalin MoU untuk pendidikan lanjut para perawat dari hampir semua rumah sakit swasta di Solo Raya seperti: RS Kasih Ibu, RS Indriyati, RS Kustati, RS JIH, RS Karima Utama, RS Nirmala Suri Sukoharjo, RS Amal Sehat Sragen, RS Banyu Bening Boyolali, dan RS Panti Waluyo. (Kukuh)