(IslamToday ID) – Ajudan Gubernur Maluku Murad Ismail dilaporkan merampas handphone seorang wartawan dan menghapus paksa video terkait ajakan berkelahi sang gubernur terhadap pendemo asal Batabual, Kabupaten Pulau Buru, Maluku pada Sabtu (9/7/2022).
Seorang wartawan yang menjadi korban intimidasi tersebut bernama Sofyan Muhamadiya yang sehari-hari bertugas menjadi kontributor Moluca TV.
Ia mengaku sempat didatangi seorang ajudan usai mengambil gambar terkait aksi gubernur yang mengajak mahasiswa berkelahi.
Ajudan, katanya, sempat mengikutinya dan meminta video yang direkam tersebut segera dihapus. Namun, Sofyan menolak dan sempat memperkenalkan identitas sebagai wartawan Moluca TV lewat kartu pers.
Ajudan lantas merampas handphone wartawan dan membuka file penyimpanan video terkait gubernur yang direkam. Saat menemukan video itu, sambungnya, ajudan kemudian meminta nomor WhatsApp untuk mengirim video ke ponsel.
Setelah video tersebut berhasil terkirim, ajudan lantas mengedit video yang merekam aksi ajakan berkelahi Gubernur Maluku Murad Ismail dengan mahasiswa dari Kecamatan Batabual, Kabupaten Pulau Buru.
“Ponsel saya dirampas, video rekaman gubernur dihapus, ajudan juga mengedit video gubernur, setelah mengedit dia kembali mengirim video ke saya dan bilang kamu pakai video yang barusan saya kirim saja,” ujarnya seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (11/7/2022).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Maluku Titus Renwarin sudah dihubungi untuk mengklarifikasi peristiwa ini, namun yang bersangkutan belum merespons. Ia hanya menjawab soal rekaman video aksi Gubernur Murad menantang kelahi.
Sebelumnya, beredar video Gubernur Maluku Murad Ismail menantang pendemo. Peristiwa ini terjadi saat peresmian Pelabuhan Merah Putih di Kabupaten Buru pada Sabtu (9/7/2022).
Acara tersebut diwarnai unjuk rasa mahasiswa. Murad yang sedang duduk di bawah tenda kemudian beranjak. Ia menghadap ke arah orang-orang yang berdemonstrasi sambil membalas teriakan para demonstran.
“Woe, kasi masuk sini katong (kita) bakalai (berkelahi). Sudah lama enggak bakalai ini,” kata Murad dalam video.
Dikutip dari DetikCom, Kadis Kominfo Maluku Titus Renwarin membenarkan video yang merekam aksi Gubernur Murad saat kunjungan di Kabupaten Buru. Titus mengatakan kejadian dalam video bersifat insidental. “Tidak ada masalah sebenarnya, tidak sampai berkelahi. Sifatnya reaktif saja,” ujar Titus.
Ia mengatakan insiden dalam video terjadi karena sejumlah orang terus memanggil nama Murad Ismail dengan suara lantang. Murad yang terus dipanggil akhirnya berbalik.
“Kalau berteriak-teriak begitu dan didengar langsung oleh yang bersangkutan kan emosi juga. Apalagi manggil-manggil nama itu,” katanya. [wip]