(IslamToday ID) – Dua jurnalis mengalami intimidasi oleh orang tidak dikenal saat meliput di sekitaran rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kompleks Dinas Polri Duren III No 46, Jakarta Selatan.
Adapun di kediaman sang jenderal sempat terjadi insiden baku tembak antara Bharada E dan Brigadir Yoshua alias Brigadir J pada Jumat (8/7/2022) lalu. Dalam kejadian tersebut Brigadir J dinyatakan meninggal dunia.
Orang tidak dikenal tersebut memaksa menghapus bahan liputan yang dimiliki dua jurnalis tersebut berupa video dan foto.
Intimidasi itu diterima jurnalis CNNIndonesia.com dan 20Detik pada Kamis (14/7/2022). Mulanya, mereka berdua menyambangi kediaman Ketua RT 5 RW 1, Irjen Pol (Purnawirawan) Seno Sukarto. Namun, yang menemui adalah istri dari ketua RT tersebut.
“Pertama ke rumah pak RT kan, didatenginnya sama ibunya yang keluar, nanya-nanya kan, katanya bapaknya itu nggak mau ngomong lagi. Karena udah tuh yang kemarin udah cukup itu, nggak ada yang baru lagi,” kata salah satu korban seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (15/7/2022).
Kedua jurnalis lantas meninggalkan rumah ketua RT. Mereka berkeliling mencari narasumber lain. Ada satu orang yang dicari bernama Mang Asep, yang bekerja sebagai tukang sapu di kompleks perumahan tersebut. “Ketemulah Pak Asep di pertigaan tuh di pinggir jalan,” katanya.
Jurnalis bertemu dengan Asep. Mereka melakukan wawancara sambil merekam menggunakan kamera telepon genggam. Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Asep. Namun tak ditanggapi.
“Sambil wawancara tuh sempat ada polisi nyamperin, manggil si Pak Asep, terus ya sudah kita lanjut wawancara tuh sama Pak Asep sambil videoin segala macam,” ujarnya.
Selang berapa lama, ada tiga orang tak dikenal menghampiri mereka bertiga. Orang tak dikenal itu malah meminta jurnalis menghapus seluruh rekaman video dan foto-foto yang barusan diambil. Totalnya, ada tiga file video.
“Pas udah agak jauh, disamperin lagi tuh bertiga. Langsung ‘sini mana handphonenya mana handphonenya’. Langsung dihapus-hapusin (videonya),” ujarnya.
Terkait adanya intiminasi terhadap dua awak media tersebut, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo memastikan pihaknya akan mengusut kejadian yang menimpa dua jurnalis tersebut. “Nanti akan diusut oleh Polres,” katanya. [wip]