(IslamToday ID) – Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis menyatakan Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-47 diharapkan dapat menyatukan langkah bersama untuk kepentingan dan kemaslahatan masyarakat.
“Jadi kita sekarang ini menyatukan langkah, mendahulukan kemaslahatan umum daripada kemaslahatan pribadi dan kelompok,” ujarnya, Senin (25/7/2022).
Kiai Cholil melanjutkan, Milad ke-47 MUI kali ini mengangkat tema ‘Merajut Kesatuan dan Kekuatan Dalam Bingkai Kebhinekaan’.
Dengan mengangkat tema ini, MUI berharap umat Islam dapat mendahulukan cinta Tanah Air daripada cinta kelompok masing-masing. “Dan menyatukan religiusitas dengan kebangsaan. Jadi satu kata yaitu cinta Tanah Air dan keimanan,”ungkapnya dikutip dari laman resmi MUI.
Kiai Cholil yang juga Ketua Pelaksana Milad ke-47 MUI ini menjelaskan, religiusitas keimanan akan menjadi landasan dalam mengartikulasikan kebangsaannya melalui cinta keadilan.
Kiai Cholil menuturkan, yang menjadi kerangka dengan diangkatnya tema ini adalah sila kelima dari Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dengan begitu, katanya, diharapkan umat Islam dapat berjamaah dalam salatnya, ekonominya, sosialnya, dan kebangsaannya. Untuk itu, MUI pada Milad kali ini mengupayakan untuk merajut ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah.
“Jadi kemanusiaannya yang kita bangun juga. Cinta karena kebangsaannya, tapi landasannya ukhuwah bainal muslimin yang berdasarkan keislaman kita,” ujarnya.
Kiai Cholil juga mengatakan momentum perayaan Milad MUI kali ini juga menjadi ajang serap aspirasi dari masyarakat. Hal itu terbukti dengan adanya Call Papers 6th Annual Conferences on Fatwa Studies sebagai bagian dari serangkaian acara untuk memeriahkan perayaan Milad MUI. “Kita ingin dapat masukan dari masyarakat,” katanya.
Kiai Cholil mengatakan, setidaknya masukan yang diberikan kepada MUI mengandung isi yang berarti, memiliki keterbaruan rekomendasi dan solusi (novelty), serta kritik dan saran yang konstruktif untuk kebaikan MUI ke depan.
Kriteria masukan itu, kata Kiai Cholil, bertujuan untuk memberikan gambaran secara utuh soal kiprah dan peran MUI di tengah masyarakat. Dengan demikian, MUI bisa bercermin untuk mengevaluasi kekurangan dan memaksimalkan capaian-capaian yang telah dirasakan umat.
“Ini untuk memantapkan capaian MUI ke depan, yakni menjaga umat (himayatul ummah), membimbing umat (riayatul ummah), dan pemberdayaan umat (taqwiyatul ummah),” pungkas Kiai Cholil. [wip]