(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari agenda kunjungan Presiden Jokowi ke China dalam rangka menemui Presiden Xi Jinping.
Ia menyebut Jokowi dalam pertemuan tersebut akan membahas masalah Ibukota Negara (IKN) dan utang luar negeri Indonesia.
Padahal, menurutnya, posisi China di kancah politik global dianggap menjadi common enemy atau musuh bersama seperti Amerika Serikat (AS) hingga Eropa.
“Sebetulnya ketegangan perang dunia itu ada di depan mata kita, dan Indonesia masih berupaya untuk menemui China hanya untuk urusan sepele tuh, IKN. ‘tolong dong, bantuin terus dong’,” kata Rocky dikutip dari kanal YouTube-nya, Rabu (27/7/2022).
Ia menganggap sikap Jokowi dalam membaca geopolitik cenderung dangkal dengan mengunjungi China. Sebab, China sudah dianggap sebagai musuh bersama.
“Aneksasi, mempengaruhi dan halangi kebebasan. Lain ceritanya kalau China membuka diri dengan sistem demokrasi, tapi kan enggak begitu yang terjadi. Ekonominya memang mengalami kapitalisasi, tapi politiknya tetap sangat otoriter kan. Itu intinya,” tuturnya.
“Masak Indonesia mau proxy dengan negara yang otoriter terhadap rakyatnya sendiri dan terhadap mereka yang etnis dan agama lain seperti kasus di Xinjiang, etnis Uighur?” pungkasnya.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana telah tiba di Beijing, China, pada Senin (25/7/2022) pukul 21.37 waktu setempat.
Presiden Jokowi dan istri disambut oleh Menteri Luar Negeri China Wu Jiang Hao, Duta Besar RI Beijing, Djauhari Oratmangun beserta istri, dan Atase Pertahanan Republik Indonesia di Beijing Marsma Bayu Hendra Permana beserta istri. [wip]