(IslamToday ID) – Presiden Jokowi mengatakan harga telur akan turun dalam dua pekan ke depan. Diketahui saat ini harga telur di pasaran tembus lebih dari Rp 30.000 per kilogram.
“Nanti ini dua minggu ini insya Allah akan turun,” katanya di Pasar Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Ahad (28/8/2022).
Dikatakan Jokowi, kenaikan harga telur itu salah satunya dikarenakan harga pakan ternak yang juga naik. “Karena memang pakan ternak yang naik, yang kedua ini fluktuasi biasa,” ucapnya.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan harga telur ayam tercatat tertinggi dalam sejarah atau lima tahun terakhir.
“Persoalan telur ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dari Rp 27.000 per kg menuju Rp 29.000, ke Rp 30.000, bahkan sekarang sampai ke Rp 32.000 per kg, Menurut kami ini harga tertinggi dalam sejarah lima tahun terakhir Kementerian Perdagangan bekerja,” kata Abdullah beberapa waktu lalu.
Sementara, harga bahan pokok lain dikatakan harganya stabil. Misalnya minya goreng yang sebelumnya pernah jadi polemik, harganya turun dan bahkan di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Di tempat lain, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyebut harga telur melambung tinggi karena permintaan tinggi dan distribusi. Oleh karenanya, Kementerian Perdagangan rutin melakukan cek lapangan ke pasar dan berbincang dengan para pedagang untuk mencari solusinya.
“(Penyebabnya) demand tinggi dan distribusinya,” katanya dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (27/8/2022).
Namun ia tak merinci lebih jelas mengapa permintaan saat ini tinggi dan masalah distribusi yang dihadapi. Ia hanya mengatakan Kemendag saat ini terus melakukan komunikasi dengan pedagang dan berbagai asosiasi untuk menemukan solusi, sehingga harga telur bisa turun dalam waktu dekat.
“Kita sudah menghubungi stakeholder yang ada, ini bisa jadi solusi. Saya setiap hari melihat memang betul sedang naik-naiknya, tapi ada juga harga yang turun. Kami juga selalu koordinasi dengan asosiasi supaya bisa normalisasi harga, cek terus dengan stakeholder, kita cek terus stok, supaya bisa harga turun di pasar,” katanya.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa stok aman dan tidak ada masalah. Memang distribusinya yang sedikit terganggu di saat permintaan lagi tinggi-tingginya.
“Saya cek setiap hari (stok) aman. Mendag, seluruh jajaran Kemendag (cek stok), semua stok aman. Kita cek setiap hari,” pungkasnya. [wip]