(IslamToday ID) – Ekonom senior Anthony Budiawan menyatakan pemerintah berbohong mengenai subsidi yang diberikan untuk bahan bakar minyak (BBM) sudah mencapai Rp 502 triliun. Menurutnya, subsidi yang diberikan untuk BBM hanya di kisaran Rp 11 triliun.
Anthony menyebut yang besar adalah subsidi elpiji sebesar Rp 66 triliun dan subsidi listrik Rp 55 triliun.
“Rincian subsidi energi di dalam UU APBN Tahun Anggaran 2022: Subsidi Jenis Bahan Bakar Tertentu sebesar Rp 11.294.533.965.000,” kata Anthony melalui akun Twitternya @AnthonyBudiawan, dikutip Kamis (1/9/2022).
Dalam penjelasannya, Anthony juga mengatakan bahwa subsidi adalah kerugian yang harus diganti pemerintah karena menetapkan harga jual di bawah harga pokok produksi (HPP). “Bukan di bawah harga internasional,” ujarnya dikutip dari Pikiran-Rakyat.
Sehingga kalau HPP Rp 2.500, harga jual Rp 7.600, harga internasional Rp 15.000.
“Semua produksi dari dalam negeri, apakah ada subsidi?” ujarnya lagi.
Sanggahan Anthony menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan bahwa subsidi BBM pemerintah sebesar Rp 502 triliun. Jumlah tersebut dikatakan Jokowi sudah sangat besar.
Sehingga pemerintah dalam waktu dekat dikabarkan akan mengurangi subsidi BBM dengan menaikkan harga pertalite dan solar.
Staf Ahli Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo ikut mengomentari pernyataan Anthony Budiawan. Prastowo menyebut Anthony ngawur dan ndobos (berbohong), serta tak paham APBN.
“Ini ngawur dan ndobos nggak ketulungan. Kalau tak paham itu tanya atau belajar Pak. Perpres yang mengubah postur itu mandat Perpu No 1/2020 (UU 2/2020). Soal kompensasi juga ngawur. Esensinya sama dengan subsidi, ada di UU. Jadi ini semua sesuai undang-undang,” kata Yustinus di akun Twitternya @prastow.
Anthony kemudian menanggapi tuduhan Yustinus Prastowo berdasarkan dokumen preskon yang ditunjukkan pemerintah. “Memang tidak ada subsidi BBM sebesar Rp 502 triliun,” katanya.
“UUD Pasal 23 mewajibkan APBN ditetapkan melalui UU. Artinya, Perpres APBN, tanpa dasar UU, bertentangan dengan UUD, walaupun atas dasar Perppu, paham @prastow?” tambah Anthony.
“Apapun dasarnya, tunjukkan nilai subsidi BBM Rp 502 triliun? Kalau tidak bisa, tidak perlu debat kusir seperti buzzeRp,” pungkas Anthony. [wip]