(IslamToday ID) – Ekonom senior Faisal Basri bersuara keras perihal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ia menilai subsidi yang harusnya diberikan untuk rakyat malah akan digunakan untuk membangun ibukota negara (IKN) baru.
“Pemerintah minta warganya berkorban, tapi pemerintahnya enggak berkorban. Keras kepala pemerintah itu. Lagi suasana seperti ini IKN harus dihentikan total, karena Pak Jokowi akan menggunakan duit subsidi itu buat IKN,” kata Faisal dikutip dari YouTube RH Channel, Rabu (7/9/2022).
Selain IKN, ia juga menyoroti proyek-proyek besar yang bakal menyedot APBN seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan suntikan modal untuk BUMN. “Jokowi akan minta agar ditambah anggaran untuk IKN, kereta cepat, kemudian anggaran Rp 73 triliun untuk menyuntik BUMN, itu dihitung semua sudah lebih dari Rp 100 triliun,” ujar Faisal.
Ia menilai pemerintah sudah tidak mau berkorban, dan rakyatnya terus yang harus berkorban. “Pemerintahan zalim ini namanya,” tegas Faisal.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat dan gerakan mahasiswa untuk duduk bersama membuat dokumen tentang Indonesia masa depan seperti yang kita harapkan. “Jadi kenaikan BBM ini cuma jadi pemantik aja,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan menaikkan harga BBM jenis pertalite, solar, dan pertamax pada 3 September 2022 lalu.
Harga pertalite resmi dinaikkan menjadi Rp 10.000 per liter dari Rp 7.650, harga solar naik menjadi Rp 6.800 per liter dari Rp 5.150, dan pertamax naik menjadi Rp 14.500 per liter dari Rp 12.500.
Meski ada kenaikan harga BBM, subsidi energi hingga akhir tahun ini diperkirakan masih melonjak menjadi sekitar Rp 650 triliun dari asumsi awal Rp 502 triliun. [wip]