(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung menilai eskalasi “serangan” terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai meningkat seiring dengan habisnya masa jabatan. Bahkan isu penjegalan Anies untuk maju di Pilpres 2024 juga ramai di media.
Menurut Rocky, Anies memang sudah diintai dan terancam mengalami “pembusukan”. “Anies diintai dan Anies punya potensi untuk menghasilkan kembali reputasinya, dimana? Di dalam kebijakan yang dibuat,” kata Rocky melalui kanal YouTube Forum News Network (FNN), dikutip Rabu (14/9/22).
Berakhirnya masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, menurut Rocky, tidak akan terlalu berpengaruh pada sosok Anies. Bahkan Rocky menganggap untuk bisa tetap eksis sampai Pilpres 2024 nanti, Anies bisa membuat semacam LSM atau lembaga sosial yang langsung terjun untuk bisa membantu masyarakat, tanpa harus dipusingkan dengan birokrasi-birokrasi yang melekat pada pejabat.
“Anies punya kesempatan baru untuk membangun sebut saja semacam LSM, itu kan sekadar lembaga saja karena Anies sendiri sudah melembaga di benak publik sebagai calon presiden. Mungkin satu hari setelah dia lengser dia harus deklarasikan Anies Baswedan Institute atau Anies Batavia Independen, jadi semua hal bisa dilakukan,” jelas Rocky.
Rocky bahkan yakin setelah Anies selesai di DKI 1 dan kembali aktif di kegiatan lainnya, maka elektabilitas Anies bisa terus meningkat.
“Dan saya bisa taruhan begitu Anies mengucapkan lembaga barunya, itu elektabilitasnya naik lagi karena orang anggap Anies serius walau diberhentikan di posisi formalnya, tapi secara informal dia tokoh politik. Kan itu enaknya, dan Anies justru lepas dari beban birokrasi di DKI, sehingga dia bisa muter keliling Indonesia,” jelasnya.
Terkait panggilan KPK, Rocky menilai Anies masih bisa memenuhi dan justru malah membangun kredibilitas. Seperti diketaui, pada 16 Oktober mendatang Anies masih harus memenuhi panggilan ke KPK terkait isu maladministrasi Formula E.
Menurut Rocky, semua orang yang menganggap bahwa KPK itu tebang pilih pasti akan gampang berbalik mendukung Anies. Kecuali KPK dengan lantang mengatakan bahwa Anies memang ada masalah dalam pemerintahannya. Baru KPK bisa disebut berdiri dalam imparsialitas atau justice for all.
“Tapi kalau cuman Anies yang dipanggil setiap minggu nanti apalagi setelah dia lengser, ya sudah publik akan berbalik ngepung KPK dan Anies tiap hari akan pidato di situ (gedung KPK),” ungkapnya.
Mantan dosen UI itu juga mengatakan konsep tokoh yang dizalimi itu akan dapat perlindungan moral dari publik. “Dan masyarakat Indonesia punya moral itu. Soalnya ini adalah pertandingan politik etis,” pungkasnya. [wip]