(IslamToday ID) – Pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan yang meminta agar masyarakat Indonesia merapatkan barisan karena bakal terjadi “badai” akibat krisis global mendapat tanggapan dari Rocky Gerung.
“Kita pegang keterangan Pak Luhut bahwa Indonesia dalam ketegangan ekonomi, tetapi secara eksplisit Pak Luhut mau katakan ketegangan ekonomi itu mampu kita atasi kalau tidak ada ketegangan politik. Karena yang terjadi sekarang adalah ketegangan ekonomi sekaligus ketegangan politik, jadi bersiap-siaplah kemungkinan besar dalam dua bulan ini Indonesia akan ambruk,” kata Rocky dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (30/9/2022).
Menurutnya, pernyataan Luhut soal ekonomi tersebut sangatlah penting untuk diperhatikan. Sehingga, katanya, sangat berbahaya jika menganggap Presiden Jokowi masih punya kemampuan untuk memimpin Indonesia.
“Apa prestasi Jokowi untuk menahan badai itu, gak ada. Orang itu berprestasi kalau ekonominya tumbuh atau IQ nasional tumbuh, sekarang ekonomi gak tumbuh IQ nasional gak tumbuh,” ujar Rocky.
Ia kemudian memaparkan data resmi internasional yang menyebut Indonesia berada di urutan akhir soal pertumbuhan IQ. Di tingkat Asia Tenggara Indonesia di urutan ke 10 dari 11 negara dalam skor IQ.
“Lalu APBN yang dikeluarkan untuk kesejahteraan rakyat agar otak kita terproteksi oleh protein ke mana? Infrastruktur yang dibangun itu tidak diperlukan karena hanya demi pencitraan, seperti jalan tol itu gak ada yang untung akhirnya dijual ke swasta,” ungkap Rocky.
“Jadi Pak Jokowi akan diingat sebagai orang yang menurunkan ekonomi sekaligus IQ nasional, buzzer silakan bully saya, karena faktanya demikian,” tambahnya.
“IQ yang rendah berdampak pada kompetisi di masa depan. Pak Jokowi itu menurunkan IQ nasional. Faktanya ada memang IQ nasional turun. Kan bikin malu, kita punya jalan tol panjang tapi jalan pikiran pendek.”
Ia kemudian menyinggung kompetisi politik yang harusnya sebagai arena untuk pertandingan gagasan atau ide. “Artinya pemimpin yang akan datang harus punya ide yang kuat, nah ide yang kuat itu datang dari IQ yang bagus,” ujar Rocky.
“Bangsa ini bahaya karena rapuh secara intelektual, intelijen asing masuk dengan mudah. Dan orang dungu adalah sasaran empuk dari intelijen. Kata dungu itu saya maksudkan bukan untuk menghina orang, tapi untuk menilai kapasitas seorang pemimpin yang harusnya berfungsi secara maksimal, yaitu memimpin dengan pikiran,” pungkas Rocky. [wip]