(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung menyangsikan hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei yang selalu memenangkan Ganjar Pranowo. Ia menduga tingginya elektabilitas Ganjar sampai disebut bisa menang satu putaran adalah penggelembungan angka.
“Pembusukan itu pertama-tama biang keladinya adalah opini publik yang bukan berasal dari publik. Tapi direkayasa oleh lembaga survei itu,” kata Rocky saat bincang-bincang santai bersama jurnalis senior Hersubeno Arief di kanal YouTubenya, dikutip Senin (26/12/2022).
Menurutnya, saat ini yang punya tim atau lembaga survei yang valid adalah Partai Golkar dengan metodologi yang jelas. Jadi, lanjutnya, Golkar memiliki data yang jelas soal elektabilitas bakal calon presiden saat ini. Baik itu Puan Maharani maupun Ganjar Pranowo.
“Golkar betul, bahwa PDIP akhirnya berkelahi. Semua orang tahu bahwa perkelahian itu juga baik Golkar sebutkan atau enggak sebutkan? Maka orang akan tahu bahwa itu gara-gara Ganjar dan PDIP panas terus di dalam,” tukasnya.
Seperti diketahui, sejumlah lembaga survei selalu menempatkan nama Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi sebagai Capres 2024. Disusul kemudian Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Seperti lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terkait bakal Capres 2024. Nama Ganjar Pranowo masih menempati posisi teratas, sementara nama Anies Baswedan mengeser nama Prabowo Subianto di nomor urut dua.
Survei Poltracking ini dilakukan pada 21-27 November. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan responden 1.220. Responden merupakan warga yang sudah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah. Margin of error +- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan tatap muka langsung.
Survei terbaru dari lembaga Charta Politika Indonesia pada Kamis, 22 Desember 2022, bahkan menyebut jika Pilpres digelar saat ini, Ganjar Pranowo berpotensi menang satu putaran. Menurut survei ini, elektabilitas Ganjar sangat tinggi mencapai 42,8 persen. Disusul Anies Baswedan 28,1 persen dan Prabowo Subianto 23,9 persen. [wip]