(Islam Today ID) – Ketua DPP Nasdem, Effendy Choirie (Gus Choi) mengungkapkan Sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tidak mau berkoalisi dengan Koalisi Perubahan ditanggapi santai oleh Partai Nasdem.
“Gak apa-apa, no problem, mafi musykilah,” ujar Effendy di kutip dari Rmol.com Sabtu (18/2).
Menurut Gus Choi, setiap warga negara punya hak memilih dan dipilih, termasuk partai politik yang notabene adalah peserta pemilu dalam membangun koalisi.
“Ayo kita ikuti proses berdemokrasi politik yang berkualitas,” pungkasnya.
PDIP sendiri mengaku terbuka dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berisi Golkar, PAN, dan PPP, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang berisi Gerindra-PKB.
Namun, PDIP enggan kalau harus berkoalisi dengan Koalisi Perubahan yang digagas Nasdem, Demokrat, dan PKS.
“Kalau dengan Koalisi Perubahan, kayaknya mohon maaf (tidak),” kata politisi PDIP Masinton Pasaribu dalam diskusi di Media Center DPR RI, Jakarta, Kamis (16/2).
Di sisi lain, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno mennaggapi terkait PDIP yang ogah berkoalisi dengan Koalisi Perubahan yang digagas oleh Nasdem.
Eddy menyebut pihaknya tetap membuka ruang komunikasi dengan KIB karena Anies Baswedan pun masuk radar capres PAN 2024.
“Kita telah mengumumkan 9 nama di dalam Rakornas yang kita usung sebagai capres dan cawapres di pemilu 2024, sehingga nama-nama itu sudah melalui penjaringan di akar rumput salah satu diantaranya ya adalah Pak Anies. Ada juga Pak Ganjar Pak Ridwan Kamil ya jadi nama-nama itu selalu ada,” tandasnya.
PDIP membuka ruang untuk berkomunikasi bahkan koalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, dan PPP, maupun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Gerindra-PKB.
Namun demikian, PDIP agaknya masih enggan kalau harus berkoalisi dengan Koalisi Perubahan yang digagas Nasdem, PKS dan Demokrat.
“Kita bisa dengan teman-teman di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, bisa dengan teman-teman Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tapi kalau dengan Koalisi Perubahan kayaknya mohon maaf,” kata Masinton dalam diskusi di Media Center DPR RI, Kamis (16/2) [MU]