(IslamToday ID) – Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Fuad Bawazier meminta Menkeu Sri Mulyani mundur seiring dengan mencuatnya sejumlah skandal besar di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Fuad menilai Sri Mulyani tidak mampu mengawasi anak buah.
“Bermula dari kasus Mario Dandy memukuli anak petinggi Ansor, lalu ke ayahnya, Rafael Alun, yang akhirnya jadi pintu pandora skandal besar di Ditjen Pajak pada umumnya. Kini merambat sampai ke Menteri Keuangan yang dituntut mundur,” kata Fuad dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/3/2023).
Ia juga mengatakan, melalui sejumlah analisa yang mengemuka, Sri Mulyani dinilai telah kehilangan kepekaan (no sensitivity) karena telah terlalu lama menjabat. “SMI (Sri Mulyani Indrawati) merasa sebagai godfather Kemenkeu, dan percaya diri sebagai Menteri Keuangan terbaik di dunia,” katanya.
Selain itu, sambungnya, Sri Mulyani juga merasa sebagai menteri terbaik Jokowi, sehingga merasa tidak akan tersentuh.
“Dia merasa tidak dapat dilengserkan. Seperti dalam kasus Bank Century, saat Sri Mulyani terpental dan ditampung Bank Dunia untuk dipoles lebih lanjut, sebelum akhirnya dilepas kembali,” pungkas Fuad.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. Ia meminta Jokowi segera mencopot Sri Mulyani seiring dengan berbagai skandal yang terungkap di Kemenkeu. “Cukup menjadi alasan untuk mendesak presiden mengganti Sri Mulyani,” kata Dedi.
Dikatakannya, mungkin Sri Mulyani pintar dan ahli dalam bidang keuangan, tetapi situasi saat ini jelas membuktikan ia gagal menjaga komitmen clean governance dan integritas pejabat tinggi.
Pandangan Dedi, Sri Mulyani menanggung beban paling berat terkait implementasi clean governance. Sebab, pejabat paling banyak lakukan pencurian uang negara ada di kementerianya. “Ini berisiko tingkatkan ketidakpercayaan publik pembayar pajak,” pungkasnya. [wip]