(IslamToday ID) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi dan mutasi terhadap sejumlah Kapolda. Salah satunya yakni Kapolda Metro Jaya.
Kapolri menunjuk Irjen Karyoto yang sebelumnya ditugaskan sebagai Deputi Penindakan di KPK menjadi Kapolda Metro Jaya. Karyoto ditunjuk menggantikan posisi Irjen Fadil Imran yang sekarang menempati posisi Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Fadil menggantikan posisi Komjen Arief Sulistyo yang dimutasi karena pensiun. Fadil menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak November 2020 lalu. Saat itu ia menggantikan Irjen Nana Sudjana yang ditugaskan menjadi Koorsahli Kapolri.
Nana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya lantaran dianggap tidak menerapkan protokol kesehatan di wilayah hukumnya, sehingga menyebabkan kerumunan terjadi dalam acara yang dihadiri oleh pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).
Mutasi Kapolri kali ini terbilang besar. Total ada empat surat telegram mutasi yang melibatkan 473 perwira tinggi dan menengah. Dari jumlah itu, ada tujuh Kapolda yang dimutasi oleh Kapolri.
Jejak Karyoto
Karyoto merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990. Ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di korps Bhayangkara.
Pada 2014 misalnya, Karyoto pernah dipercaya untuk menjabat sebagai Dirreskrimum Polda DIY. Setahun bertugas, ia kemudian dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri.
Kemudian pada 2016, ia mendapat tugas di luar institusi Polri. Kala itu, Karyoto ditunjuk menjadi Deputi Analisis Pemutus Jaringan Internasional Badan Narkotika Nasional (BNN).
Dua tahun bertugas, ia kembali ke korps Bhayangkara. Ia dimutasi menjadi menjadi Analisis Kebijakan Madya Bidang Pidkor Bareskrim Polri.
Pada 2019, Karyoto kemudian ditunjuk menjadi Wakapolda Sulawesi Utara. Setahun berselang, ia dimutasi menjadi Wakapolda DIY.
Karyoto kembali bertugas di luar institusi Polri pada tahun 2020 sebagai Deputi Penindakan KPK. Selama menjabat, ia beberapa kali menangani kasus kakap. Antara lain kasus korupsi izin ekspor benih lobster atau benur yang menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, kasus korupsi bansos Covid-19 yang menjerat Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, kasus korupsi mantan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Kemudian kasus dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe hingga kasus dugaan korupsi pengadaan tanah PD Sarana Jaya di Munjul dan Pulogebang, Jakarta Timur. [wip]