(IslamToday ID) – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin meminta PT Pertamina (Persero) memperbaiki tata kelola terkait manajemen risiko menyusul peristiwa kebakaran dan ledakan yang terjadi di aset-aset perusahaan plat merah tersebut.
Hal ini disampaikan Wapres merespons meledaknya kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit II Dumai yang terjadi tak lama setelah kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta.
“Ya saya kira yang penting itu mungkin perbaikan di tata kelola untuk menghindari itu, tata kelola mungkin diperbaiki terutama yang menyangkut manajemen risiko,” kata Wapres dikutip dari Kompas, Rabu (5/4/2023).
Menurutnya, perbaikan tata kelola itu penting dilakukan karena aset-aset Pertamina memiliki potensi yang besar untuk menyebabkan kebakaran. “Sehingga perlu ada perbaikan tata kelolanya untuk menghindari itu,” ujar Wapres.
Diberitakan sebelumnya, kilang minyak Pertamina di Dumai, Riau meledak pada Sabtu (1/4/2023) pukul 22.45 WIB. Namun hingga kini Pertamina masih menginvestigasi penyebab ledakan.
Berdasarkan keterangan resmi dari PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai, kejadian ini tidak memakan korban jiwa baik dari pekerja maupun warga setempat.
Adupun korban luka-luka akibat ledakan berjumlah sembilan orang yang merupakan pekerja di ruang operator. Kesembilan korban luka-luka tersebut sudah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan di RS Pertamina Dumai.
Sebelum insiden ledakan kilang minyak Pertamina di Dumai ini, Pertamina juga pernah mengalami sejumlah insiden ledakan dan kebakaran di fasilitas kilang minyak dan depo miliknya.
Belum lama ini, terjadi kebakaran juga di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada 3 Maret 2023 pukul 20.11 WIB yang menyebabkan 29 korban meninggal dunia. Pasalnya, api yang bersumber dari pipa bensin di kompleks tersebut menyambar rumah-rumah warga di sekitar Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Sebanyak 52 unit mobil pompa dan 260 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di kawasan depo dan pemukiman warga yang ikut terbakar. Namun demikian, hingga kini masih belum jelas penyebab terjadinya kebakaran di fasilitas penyimpanan minyak Pertamina tersebut.
Dugaan awal terjadi gangguan teknis saat proses pengisian tangki minyak jenis Pertamax yang menyebabkan adanya tekanan berlebih. Selain kilang minyak Dumai dan depo Plumpang, ada sejumlah fasilitas milik Pertamina yang terbakar selama tiga tahun terakhir, yakni kilang minyak Balongan, kilang minyak Cilacap, dan kilang minyak Balikpapan. [wip]