ITD NEWS— Indonesia termasuk salah satu negara di Asia yang ikut dilanda cuaca panas ekstrem dalam beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait cuaca panas ekstrem di sejumlah negara Asia pada Senin, 24 April 2023.
“Suhu panas ekstrem melanda negara-negara Asia sepekan terakhir. Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan tergolong panas,” ujar Plt Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan di Jakarta, dilansir dari Bisniscom Senin (24/4/2023).
BMKG menyebut indeks UV mulai meningkat sejak pukul 08.00 WIB. Di sejumlah wilayah Indonesia bagian tengah hingga timur mulai memasuki level moderat (kuning, risiko bahaya sedang) lalu level tinggi (oranye, risiko bahaya tinggi).
Imbauan BMKG terkait cuaca ekstrem telah diedarkan sejak pertengahan April kemarin. BMKG dalam prediksinya mengungkapkan tingkat bahaya dari cuaca ekstrem berdasarkan indeks sinar ultraviolet (UV) dan paparan radiasinya yang mebahayakan kesehatan manusia.
Berdasarkan informasi dari BMKG indeks sinar UV tertinggi terjadi pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Oleh karenanya BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan sunscreen dan menghindari paparan matahari antara pukul 10.00 WIB sampai 16.00 WIB.
“Oleskan cairan pelembab tabir surya (sunscreen) SPF 30+ setiap dua jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang, atau berkeringat,” imbau BMKG dilansir dari detikhealth, Ahad 16 April 2023.
Sejumlah penyakit kulit yang bisa timbul akibat paparan sinar UV ini diantaranya sebagai berikut:
Kanker kulit
Kanker kulit bisa timbul akibat paparan berlebih sinar UV. Kanker kulit yang dimaksud bisa dalam bentuk melanoma berupa benjolan biru-hitam atau kemerahan, lalu kanker karsinoma sel basal yang muncul di area kulit yang sering terpapar sinar matahari seperti wajah, kepala atau leher.
Selain itu pada bagian kulit akan mengalami perubahan seperti luka yang tak kunjung sembuh, terdapat benjolan yang bersifat nyeri atau tidak dan munculnya bercak hitam di tangan atau kaki.
Penuaan dini dan kerusakan kulit
Penuaan dini akibat sinar UV ditandai dengan munculnya bitnik-bintik pada wajah, punggung tangan, atau lengan. Kulit menjadi kering dan rentan dehidrasi, kulit juga mengalami keterlambatan dalam memproduksi kolagen akibatnya kulit terlihat berkerut dan kendur.
Katararak dan kerusakan mata lainnya
Radiasi sinar matahari dalam jangka yang panjang akan menyebabkan rusaknya retina mata dan memicu terjadinya katarak. Tidak hanya itu tanpa menggunakan kacamata hitam juga akan menimbulkan masalah serius seperti kanker mata atau tumor.
Kekebalan tubuh yang berkurang
Tubuh memang membutuhkan asupan vitamin D dari sinar matahari. Namun jika terlalu siang akan menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. (Kukuh)