(Islam Today ID) – Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengaku kesal melihat kasus yang menjerat sejumlah oknum dari institusi kepolisian, salah satunya mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang terlibat pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).
“Lho ya, ‘Saya tidak bisa kesal, lihat Sambolah, ngeliat sopo lagi, di sini saya 4 orang lho, polisi,” kata Megawati saat memaparkan pajangan pada seminar bertajuk Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali New Era di Badung, Bali, Jumat.
Selain kasus Sambo, Megawati juga menyinggung kasus kekerasan yang dilakukan putra AKBP Achiruddin Hasibuan.
“Ada, di TV itu adalah putra putranya, yang namanya, Rudin-Rudin gitu. Nah, ayo dong, pak, (insaf),” kata Megawati.
Dia berharap Polri bisa lolos begitu saja. Dalam kesempatan itu, ia mengenang sulitnya memisahkan Polri dari Angkatan Perang Republik Indonesia (ABRI).
Seperti diketahui, Megawati mengesahkan penandatangan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia yang meresmikan pemisahan TNI dan Polri dari ABRI.
“Ayo dong, Pak (insaf). Kalo gini aku ini teng. Tidak semua dreeet-dreeet. Sehingga di insaf gitu lo,” kata Megawati.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan Megawati terhadap berbagai kasus yang melibatkan okultisme polisi selama 1 tahun terakhir.
Seperti kasus yang melibatkan Ferdy Sambo dan Achiruddin Hasibuan.
Adapun perkembangan kasus Ferdy Sambo sampai saat ini adalah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang menguatkan vonis mati terhadap Ferdy Sambo yang diberi majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sehubungan dengan Achiruddin Hasibuan, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menetapkan Achiruddin Hasibuan sebagai tersangka karena diduga membiarkan anaknya, AH, melecehkan Ken Admiral.[MU]