(Islam Today ID) – Kader PSI sekaligus loyalis Ganjar Pranowo, Guntur Romli Menilai memberikan dukungannya kepada Anies Baswedan oleh mantan wakil presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) dinilai telah mempermalukan dirinya sendiri.
“Untuk mendukung Anies dengan menyerang pemerintahan Jokowi. JK mengatakan pembangunan tol hanya menguntungkan yang kaya dan petani tidak bisa merasakan jalanan tersebut,” kata Guntur melansir dari Cokro TV, Selasa (23/05).
“Ya ini adalah argumen murahan atau cara tidak kasar mau mengatakan ‘bodoh’” tambah dia.
“Pembangunan tol itu sudah digalakkan sejak zaman SBY yang didampingi JK pada periode pertamanya. Kemudian juga oleh Jokowi yang lagi-lagi didampingi JK untuk periode pertamanya,” jelasnya.
Menurut Guntur, JK munafik karena justru kebijakan jalan Tol dimulai saat ia menjadi wapres.
“Jadi kalau menganggap jalan tol hanya untuk orang kaya yang tidak bisa dirasakan oleh petani ini sama saja dengan ucapan orang munafik, yang mengumpat apa-apa yang dia sendiri terlibat dalam proses pembangunannya,” katanya.
“Apalagi dan ternyata ada perusahaan keluarga JK yang terlibat dalam penggarapan jalan tol,” jelasnya.
“Misalnya tol Jakarta-Cikampek perusahaan JK, rogoh kocek 1 triliun rupiah. Belum lagi perusahaan keluarga JK yang lain Kalla grup yang juga menggarap jalan-jalan tol di Sulawesi, khususnya di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat,” ungkap Guntur.
“Kalau dibilang jalan tol hanya menguntungkan orang kaya, ia termasuk lupa jika dia sendiri yang menggarap jalan tol itu,” tutupnya.
Di sisi lain, Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, belum bisa memastikan mengenai kabar bahwa Jusuf Kalla (JK) telah memantapkan diri untuk mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Walau diakui Lodewijk, Anies memang dekat dengan JK.
“Yang jelaskan kita juga enggak tahu ya apakah Pak JK ke sana (dukung Anies) Kita kan belum tahu persis,” kata Lodewijk ditanyai awak media di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Februari 2023.
JK Sebut RI Bayar Cicilan Utang Sampai Rp 1.000 Triliun per Tahun, Ini Respons Sri Mulyani JK sempat menjadi Wakil Presiden RI yakni 2004-2009 dan 2014-2019. Dia juga pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Lodewijk mengatakan, dari informasi diterimanya dari keponakan JK yang juga kini menjabat Wakil Ketua Umum Golkar, Erwin Aksa, JK belum memantapkan pilihan politiknya kepada Anies Baswedan.
“Kami mendengar dari Pak Erwin yang notabenenya beliau adalah wakil ketua umum penggalangan strategis, informasi yang kami dengar engga gitu kok,” kata Lodewijk.
Wakil Ketua DPR itu lantas memastikan, hubungan antara JK dengan Partai Golkar masih baik-baik saja. Menurut Lodewijk, jika JK diundang ke acara Golkar pasti selalu hadir. Meski begitu, Lodewijk menekankan, partainya akan menghormati siapapun capres yang akan didukung JK nantinya.
“Menurut saya, itu haknya beliau,” imbuhnya.[MU]