(IslamToday ID) – Politikus PKS Mulyanto menyindir Menteri BUMN Erick Thohir yang malah sibuk melontarkan wacana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) daripada tugas utamanya sebagai menteri.
Anggota Komisi VII DPR ini berpendapat, Erick harus bisa memprioritaskan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menteri BUMN sebelum mengurus masalah lain yang tidak terlalu urgent. Ia menyayangkan kalau Erick malah mengurusi perbaikan stadion sepakbola yang sebenarnya tidak perlu renovasi apa-apa.
Ketimbang sibuk memikirkan renovasi JIS untuk persiapan Piala Dunia U-17, Mulyanto menyarankan Erick memikirkan cara menurunkan harga gas elpiji 3 kg karena harga acuan penjualan elpiji yaitu CP Aramco terus turun.
Ia minta Erick fokus menata harga elpiji agar meringankan beban rakyat. Kata Mulyanto, sebagai orang nomor satu di BUMN, Erick harus bisa membedakan mana tugas utama dan mana tugas sampingan.
Mulyanto mendesak pemerintah menurunkan harga elpiji 3 kg bersubsidi segera karena harga elpiji dunia terus turun. Secara teknis, harga acuan dari CP Aramco yang berlaku sekarang jauh di bawah angka asumsi harga gas pada APBN tahun 2023.
Dalam pandangan Mulyanto, jika pemerintah benar-benar memperhatikan dan membela nasib rakyat kecil, seharusnya harga gas elpiji 3 kilogram bersubsidi atau gas melon tersebut sudah diturunkan. “Minimal sebesar 30 sampai 40 persen dari harga yang ada sekarang,” katanya dikutip dari RMOL.
Mulyanto menjelaskan perhitungan Pertamina, prognosa biaya subsidi elpiji 3 kilogram tahun 2023 diketahui lebih rendah sebesar 32 persen atau sebesar Rp 32.4 triliun dibandingkan dengan DIPA tahun 2023, yang sebesar Rp 117 triliun. Dasar hitungannya didasarkan pada harga elpiji CP Aramco sebesar 647,68 dolar AS per metrik ton dan volume gas elpiji sebesar 8,2 juta metrik ton.
“Dengan penurunan harga gas elpiji dunia, telah terjadi penghematan anggaran subsidi gas elpiji jauh di atas Rp 32.4 triliun,” pungkas Mulyanto. [wip]