(Islam Today ID) – Politisi senior Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno mengatakan tidak ada masalah dengan PSI. Partai tersebut masih menunggu arahan presiden Joko Widodo.
Ia menyebut partai berlambang banteng bermoncong putih itu tidak ambil pusing sekaligus tidak terkejut dengan sikap PSI yang memberikan sinyal perubahan sikap politik.
“Tidak ada masalah. PSI tunggu arahan presiden sudah dari dulu begitu. Tidak ada yang baru atau mengejutkan,” ucapnya, Kamis (3/8/23).
Dia mengatakan sampai akhirnya waktu pemilihan dilaksanakan situasi politik dan sikap partai politik juga koalisi masih sangat dinamis. Sehingga setiap perubahan bisa saja terjadi..
“Masih dinamis. Jangan menilai politik dengan pendekatan statis,” tukasnya.
Sebelumnya politisi PDIP Deddy Sitorus menyebut PSI sebagai benalu dan pembohong. Deddy bicara menyoal kebohongan PSI yang akan mendukung Ganjar Pranowo. Dukungan PSI kepada Ganjar pun dianggap hanya lip sync (sinkronisasi bibir).
“Mereka kan dulu suka Ganjar kan, lari ke Golkar, sekarang lari ke mana lagi, memang lagi suka lari. Dulu kan ke Pak Airlangga bangun komitmen kalau saya nggak salah baca berita,” Ucap Deddy ,Rabu (2/8/23).
Penilaian itu disampaikan Deddy Sitorus karena merasa PSI kerap menyerang PDIP. Selain PDIP, dia menilai PSI juga sebetulnya beberapa kali menyerang Ganjar Pranowo.
“Kan selalu menyerang PDIP, menyerang Ganjar, ya walau dengan dibungkus ‘kami sayang Ganjar’, ‘kami pilih Ganjar’, that’s bullshit,” kata Deddy Sitorus.
Selain itu, Deddy Sitorus juga menuding PSI selalu menumpang kepada orang lain. Dia menyinggung PSI menumpang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan anak Jokowi, Kaesang Pangarep.
“Kedua numpang. Numpangin Pak Jokowi mulu kerjanya, sekarang numpangin Kaesang,” ucapnya.
Karena itu lah, Deddy Sitorus menyebut PSI hanya punya dua gaya berpolitik. Pertama menyerang orang dan kedua menjadi benalu.
“Jadi ilmu PSI cuma dua, nyerang orang atau jadi benalu bagi orang lain, itu saja,” Tutup Deddy.[mfh]