(IslamToday ID) – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menyambut tantangan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) untuk datang melakukan debat politik di kampus universitas tersebut.
“Yuk, kapan?” kata Anies dalam uanggahannya di akun Twitter pribadinya yang dilihat IslamToday hari inn, Senin (21/8/2023).
Yuk, kapan? https://t.co/mSmzH7QXLC
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) August 21, 2023
Anies juga membagikan tangkapan layar cuitannya tersebut di media sosial Instagram. “Siap menerima undangan,” tulis Anies dalam keterangan unggahannya.
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menantang bakal calon presiden 2024 baik Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mendatangi kampus UI guna melakukan debat atau bertukar pendapat.
Tantangan tersebut disampaikan Ketua BEM UI Melki Sedek Huang merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang merevisi materi Pasal 280 ayat (1) huruf h UU Pemilu. Yang memperbolehkan menggelar kampanye di fasilitas pendidikan dengan catatan tak membawa atribut dan atas undangan pihak yang bertanggung jawab.
“Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden/bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian. Kami siap menyampaikan aspirasi kami dan mendebat seluruh argumen kalian jika perlu,” kata Melki Sedek Huang lewat keterangan tertulis, Senin (21/8/2023).
Menurut dia, Pihaknya tak ingin masa depan bangsa Indonesia bergantung pada calon pemimpin yang hanya fokus kepada kampanye pencitraan dan lip service tak bermutu.
Oleh sebab itu, kata Melki, putusan MK tersebut bisa dimanfaatkan bagi akademisi kampus untuk menguji gagasan para capres. Kesempatan ini juga untuk mengembalikan citra kampus sebagai lembaga yang kritis.
“Celah kebolehan mengundang para calon pemimpin ke kampus ini harus dimanfaatkan. Sudah saatnya setiap kampus kembali ke marwahnya sebagai tempat pencarian kebenaran guna sebesar-besarnya kemaslahatan bangsa. Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu,” tegas dia.(hzh)