(IslamToday ID) – Nahdlatul Ulama atau NU adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Organisasi islam ini didirikan oleh K.H. Hasyim Asy’ari Bersama para ulama lainnya, pada 31 Januari 1926 Masehi bertepatan dengan 16 Rajab 1344 Hijriah di Surabaya.
Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan, Nahdlatul Ulama telah berperan serta dalam perkembangan di Indonesia diantaranya berkontribusi dalam dunia Pendidikan dan Dakwah.
Wakil Sekretaris Jenderal atau Wasekjen PBNU Imron Rosyadi Hamid mengatakan bahkan sejak kelahirannya Nahdlatul Ulama pada tahun 1926 organisasi tersebut telah ikut serta membangun peradaban bangsa dalam hal pendidikan dan dakwah.
“keduanya sudah lama dilakukan NU, bahkan sejak awal pendiriannya di Tahun 1926. Misi besar dan kehadiran NU, sebenarnya adalah mengemban amanah peradaban,” kata Imron kepada IslamToday, Selasa (23/8/2023).
Nahdlatul Ulama sendiri memandang pendidikan sebagai kunci untuk memasuki kehidupan baru yang lebih baik. Pendidikan juga merupakan tanggung jawab bersama dan harmonis antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga.
Wasekjen Imron menuturkan Nahdlatul Ulama sangat serius dalam hal memperhatikan Pendidikan dan dakwah. terbukti dari banyaknya lembaga pendidikan baik formal dan informal yang berada dalam naungan NU.
“Bahkan dalam struktur NU kelembagaan teknis di bidang pendidikan (LP Ma’arif, LPTNU dan RMI) dan di bidang dakwah melalui LDNU telah lama dibentuk,” jelasnya.
Untuk diketahui, Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) merupakan salah satu aparat departementasi di lingkungan organisasi Nahdlatul Ulama. Didirikannya lembaga ini di NU bertujuan untuk mewujudkan cita-cita pendidikan NU.
Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama merupakan aparat departentasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan Pengurus Majelis Wakil Cabang.
LP Ma’arif NU dalam perjalannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Ma’arif NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI) yang menjalankan Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari 6000 lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air bernaung di bawahnya, mulai dari TK, SD, SLTP, SMU/SMK, MI, MTs, MA, dan beberapa perguruan tinggi.
Sementara, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) adalah perangkat departementasi organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama, khususnya yang berkaitan dengan bidang dakwah yang menganut faham ahlussunnah wal jamaah.
Ruang lingkup LDNU adalah para Khotib dan Da’i, konsultan & orgenizer yang ada dalam LDNU terdiri dari sejumlah akademisi, praktisi, konsultan, aktivis, penggerak & orgenizer masyarakat, asatidz/asatidzah, masyayikh/ para kiai dan sebagainya yang memiliki kapasitas keagamaan dan gerakan sosial kemasyarakatan yang sudah banyak teruji dalam berbagai pengalaman.(hzh)