(IslamToday ID) – Politisi senior Amien Rais menilai dinasti politik yang dibentuk keluarga Presiden Jokowi merupakan puncak pengkhianatan reformasi.
“Enggak lagi pengkhianatan, (tapi) puncak pengkhianatan,” kata Amien saat ditemui di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).
Ia mengatakan, dinasti politik keluarga Jokowi terlihat jelas dari manuver yang dilakukan belakangan ini. Pendiri PAN dan Partai Ummat ini menyebut Jokowi memanfaatkan jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia untuk memuluskan jalan politik keluarganya.
“Mengepentingkan dirinya dan keluarganya di atas kepentingan bangsa. Jadi dia menumpang supaya Bobby Nasution dinaikkan dari walikota itu jadi gubernur. Kemudian anaknya mengambil alih partai PSI itu, ugal-ugalan ya. Kemudian juga si Rakabuming itu, Gibran tiba-tiba diberi karpet merah oleh pamannya supaya jadi cawapres,” tutur Amien.
Namun, katanya, masyarakat Indonesia sudah pintar dan bisa menilai apakah dinasti politik yang dibentuk Jokowi patut untuk dipilih atau harus dihentikan.
“Yang jelas sebagian besar rakyat itu emoh (tidak mau) dinasti, emoh nepotisme, itu yang membuat saya lega. Jadi masih ada harapan demokrasi kita masih bangkit kembali,” ucapnya.
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming melaju sebagai cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024. Jalan mulus walikota Solo berusia 36 tahun ini mendaftarkan diri sebagai cawapres tak terlepas dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengizinkan cawapres berusia di bawah 40 tahun dengan syarat pernah jadi kepala daerah dan terpilih lewat pemilu. Keputusan tersebut menuai kontroversi di tengah masyarakat karena Ketua Hakim MK Anwar Usman tak lain adalah paman Gibran. [wip]