(IslamToday ID) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir menjadi Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU.
Keputusan penunjukkan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf saat membuka acara Muktamar Pemikiran NU 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (1/12/2023) kemarin.
Kini, Erick Thohir secara resmi menggantikan ketua Lakpesdam PBNU sebelumnya, Ulil Abshar Abdalla yang tidak lain merupakan menantu KH. Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus.
Gus Yahya mengaku sudah meneken Surat Keputusan (SK) terbaru mengenai penunjukkan hal itu. “Saya sudah menandatangani SK baru, dan ketua Lakpesdamnya sudah berganti. Ketua Lakpesdam Erick Thohir,” kata Yahya diikutip dari laman NU Online, Sabtu (2/12/2023).
Ketua Umum PBNU itu, berharap dengan pergantian kepemimpinan di tubuh salah satu lembaga strategis PBNU tersebut dapat memberikan energi baru dalam mengembangkan peran organisasi.
“Karena saya mau membangun teknokrasi dalam operasi organisasional NU dan Pak Erik orang yang sangat berpengalaman, mempunyai track record kinerja yang bagus sekali dalam soal itu,” ujarnya.
Selain itu, Gus yahya menyebut di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Lakpesdam PBNU dicanangkan sebagai Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)-nya PBNU. “Saya ingin membangun Lakpesdam ini menjadi Bappenasnya PBNU. Pak Erick sudah bersedia,” tutur dia.
Lakpesdam PBNU menggelar Muktamar Pemikiran NU 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada 1-3 Desember 2023. Agenda ini diikuti oleh sekitar 750 partisipan dari lintas kalangan dan generasi seperti, para cendekiawan, pemikir, aktivis sosial, santri dan kiai, juga masyarakat umum.
Muktamar Pemikiran NU 2023 tersebut adalah kelanjutan dari Muktamar Pemikiran NU pertama yang digelar di Situbondo pada 2001 silam. Kala itu, hadir para tokoh nasional seperti Nurcholis Madjid, KH Masdar Farid Mas’udi, KH Masyhuri Naim, dan tokoh-tokoh intelektual lainnya.(hzh)