(IslamToday ID) – Aktivis HAM Haris Azhar mengatakan ketiga calon wakil presiden (cawapres) semuanya usang, lantaran tidak ada konsep baru yang mereka tawarkan.
Hal itu diungkapkan Haris usai debat keempat capres-cawapres yang digelar pada Ahad (21/1/2024) malam dengan tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
“Tiga-tiganya jago menyusun daftar kata-kata atau daftar tema yang dijadikan kalimat tapi tidak diurai. Contohnya reforma agraria, deforestasi, dan masyarakat adat. Jadi menurut saya basi ini tiga-tiganya,” kata Haris dikutip dari YouTube Metro TV, Senin (22/1/2024).
“Omong kosong, cuma lagi pantomim saja tadi di depan. Jadi tidak dalam membahas soal itu (tema),” sambungnya.
Haris lantas kembali membahas jawaban yang tidak sinkron dari jawaban para cawapres mengenai reforma agraria.
“Ditanya tentang reforma agraria yang dibahas soal membagi-bagikan sertifikat, gak penting. Soal perhutanan sosial itu tidak bagi-bagikan sertifikat. Dia membagikan surat untuk mengakses dan menggunakan,” katanya lagi.
Ia lantas menjelaskan bahwa konsep dari reforma agraria adalah bukan soal kepemilikan tapi soal konvergen pertemuan antara tanah, pupuk, dana, dan sustainability.
“Mestinya tema tadi itu membahas bagaimana kita mau reforma agraria kalau misalnya kebijakan impor itu tidak pernah berhenti,” ungkapnya.
Mengenai deforestasi yang mengalami penurunan meski angkanya masih besar, menurutnya, para cawapres belum memberikan solusi yang tepat bagi permasalahan yang ada.
“Tapi masalahnya deforestasi itu dia di ujung dari berbagai rangkaian lain. Deforestasi tanahnya kosong dikeruk buat tambang, deforestasi diganti sama singkong, diganti sama sawit,” terangnya.
Haris juga mengatakan dari ketiga cawapres tidak ada yang berani secara terang-terangan menunjuk biang kerok masalah kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia.
“Seharusnya pada debat ketiga, soal ekonomi mestinya dibahas. Semua bilang climate crisis yang untung selama ini siapa? Tunjuk dong. Tunjuk nama Lembong (Tom Lembong) bisa, tunjuk nama perusahaan dari Timur Tengah bisa, yang mengambil untung dari tanah-tanah tersebut itu tidak disebut,” ucapnya.
“(Cawapres) Penakut semua jadi seolah-olah Indonesia bukan 70 tahun, baru 7 hari. Jadi kayak gak punya dosa. Dosa-dosa itu yang melanggar etika lingkungan, dosa-dosa yang melanggar hukum. Dosa-dosa itu ada di sekitar para paslon ini. Gak ada yang mau sebut itu, ini pemain cari aman semua,” tegasnya. [ran]