(IslamToday ID) – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD blak-blakan mengungkapkan alasan dirinya bersedia mendampingi Ganjar Pranowo. Ia mengatakan sebelumnya juga ditawari untuk menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan.
“Pak Ganjar itu kursinya sudah cukup. Dia sudah punya kursi lebih dari 20 persen, sehingga ketika saya masuk ada yang lain keluar pun tidak apa-apa, karena tiketnya sudah cukup,” kata Mahfud dikutip dari YouTube Tribun Medan TV, Kamis (1/2/2024).
Sementara ia menolak pinangan menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan lantaran salah satu partai pengusungnya tidak menyetujui dirinya. Saat itu Anies diusung oleh tiga partai besar, yakni Nasdem, PKS, dan Demokrat.
“Sebelumnya saya pernah diminta untuk menjadi cawapresnya Anies Baswedan, tapi waktu itu saya tidak mau karena waktu itu Anies Baswedan didukung oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS,” ucapnya.
Penolakan Mahfud itu dipicu lantaran Demokrat mengancam akan keluar dari koalisi apabila bukan Ketum Demokrat Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) yang menjadi cawapres Anies.
“Demokrat itu sudah mengancam kalau cawapresnya bukan AHY, Demokrat akan keluar dari koalisi. Kalau Demokrat keluar dari koalisi karcisnya tidak cukup, karena harus 20 persen,” ungkapnya.
Tidak ingin merusak koalisi yang sudah terbentuk, Mahfud akhirnya memilih mundur demi Anies tetap maju sebagai capres.
“Oleh sebab itu saya katakan, saya tidak ingin menganggu karena nanti kalau saya bersedia menjadi cawapresnya Anies Baswedan, itu nanti Anies Baswedan tidak bisa menjadi calon karena Demokrat keluar. Jadi saya akan mengamankan agar Anies tetap menjadi calon,” katanya.
Namun, meski Mahfud menolak tetap bukan AHY yang menjadi pendamping Anies. Hal ini pula yang akhirnya membuat Demokrat meninggalkan Koalisi Perubahan dan bergabung dengan Prabowo-Gibran.
“Ketika saya tidak mau, Pak Anies Baswedan membawa Pak Muhaimin. Demokrat benar keluar, untungnya Muhaimin punya kursi sendiri sehingga PKB itu langsung bergabung di situ. Tiketnya untuk mendaftar presiden itu terpenuhi. Kalau saya masuk tiketnya tidak terpenuhi, karena saya profesional bukan dari partai. Tidak punya partai,” katanya. [ran]