(IslamToday ID) – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan pemerintahan baru setelah kepemimpinannya agar berhati-hati dalam mengelola negara. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Palembang, Jumat (1/3/2024).
Jokowi menjelaskan, alasannya menyampaikan demikian karena Indonesia merupakan negara besar dan luas dengan jumlah penduduk hampir 280 juta. Sehingga, ia berpendapat kehati-hatian diperlukan oleh pemerintahan mendatang dalam mengambil tindakan.
“Kita harus hati-hati dalam mengelola apapun, mengelola ekonomi kita, mengelola APBN kita dan kita harapkan kedepan pemerintah yang baru melakukan hal yang sama, hati-hati dalam mengelola negara,” kata Jokowi dilansir dari Youtube Sekretariat Presiden.
“Terutama dalam mengelola ekonomi, politik dan sebagainya, harus berhati-hati agar tidak keliru mengelola negara,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.
“Menurut lembaga-lembaga internasional, Indonesia dikalkulasikan dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan,” ucapnya.
Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, lanskap politik dan ekonomi global itu berubah, karena disrupsi teknologi dan juga adanya perubahan akibat interaksi lewat media sosial.
“Kondisi geopolitik saat ini sangat sulit dihitung bahkan ekonomi global ketidakpastiannya sulit dikalkulasikan. Tetapi, dengan kondisi ketidakpastian dan adanya tekanan-tekanan di posisi itu justru Indonesia memiliki peluang dan kesempatan melompat untuk menjadi negara maju,” ujarnya.(hzh)