(IslamToday ID) – Kapten Timnas AMIN Sudirman Said mengaku kaget dengan perolehan suara hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei. Dirinya memang mendengar ada kecurangan tapi tidak menyangka apabila perolehannya akan jauh selisihnya antara paslon 01, 02, dan 03.
“Kaget sekali. Semuanya mengatakan kita memang mendengarkan ada target-target tertentu, tapi kaget sekali. Pertama rumor yang beredar selama ini terbukti. Kedua ada gap yang luar biasa antara proses persiapan dan hasil,” kata Sudirman dikutip dari KOMPAS TV, Sabtu (2/3/2024).
“Yang dimaksud proses persiapan itu ada pencalonan, kualitas calonnya seperti apa, kampanyanyenya seperti apa, debatnya seperti apa. Orang membayangkan tidak seperti sekarang. Yang kampanyenya biasa saja, yang kandidatnya penuh dengan kontroversi ternyata dapatnya tinggi sekali dan gapnya jauh sekali,” ucapnya.
Sementara bagi kubu 01 pemilu itu mengandung dua perjuangan. Pertama, menaikkan mutu atau kelas jadi lebih berorientasi pada etik, moral, adab, dan ide.
“Perjuangan kedua adalah soal angka. Perjuangan pertama kami merasa itu sukses karena sekarang orang tiba-tiba bicara soal value, moral, etika karena keadaan sekarang tidak menampakkan itu. Sehingga agenda-agenda untuk mengajak kembali kepada moralitas politik itu, kami merasa disambut baik. Begitu pun ide,” jelasnya.
Sementara untuk proses kedua, kata Sudirman, saat ini pihaknya tengah mengunggu proses real count. Meski diakui bahwa sebelumnya pihaknya memang tidak pernah mentargetkan persentase perolehan angka. Terpenting masuk putaran kedua.
“Sebetulnya dulu kita realistis bertahap. Kita masuk putaran kedua, putaran kedua itu kurang lebih siapapun yang masuk 35 persen akan dapat dan kalau tidak ada irregularity sih angka itu kita capai. Sekarang mendapatkan segitu (24 persen) kita oke walaupun jomplangnya keterlaluan,” ungkapnya.
Meski demikian pihaknya bersyukur dengan pencapaian saat ini meski dengan fakta bahwa kandidat yang diusungnya memiliki banyak keterbatasan.
“Dapat suara segitu betul-betul orang ikhlas. Tidak membayar, tidak memaksa, tidak menakut-nakuti. Kita syukuri suara datang dari rakyat,” ujarnya. [ran]