(IslamToday ID) – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengaku lonjakan suara yang didapat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di luar prediksi. Pasalnya, bila parta-partai lain jumlah perolehan suara tidak jauh beda dengan versi quick count maka tidak demikian dengan PSI.
Untuk meluruskan hal tersebut, menurut Adi, diperlukan audit terhadap quick count dan KPU.
“Di luar bayangan semua orang. Saya kira memang tiba-tiba kurang lebih sekitar 1×24 jam suaranya ini beranjak paling signifikan dibandingkan dengan yang lain,” kata Adi dikutip dari YouTube Liputan6, Senin (4/3/2024).
Menurutnya, lonjakan yang signifikan ini perlu ada penjelasan kepada publik. Karena calon-calon lain yang diprediksi tidak lolos ke parlemen suaranya stabil.
“Landai, andaikan naik paling 0,0 sekian pesen. Suaranya tidak terlampau signifikan, tapi PSI cukup melejit. Ini yang sepertinya menjadi pertanyaan publik. Apa yang istimewa dari PSI? Apa yang kemudian menjadi luar biasa dari PSI, sehingga suaranya agak berbeda dari yang lain,” paparnya.
Adi lantas menyebut alasan mengapa suara PSI mengalami lonjakan yang cukup jauh dibanding suara partai lain, karena dalam hitungan lembaga survei PSI tidak akan lolos ke parlemen.
“Oleh karenanya ada dua hal. Kalau kita mengacu pada quick count yang dirilis secara terbuka oleh semua lembaga survei menegaskan apapun judulnya PSI ini gak akan lolos ke parlemen. Suara mereka mentok di kisaran 2,6-2,7 persen. Kalaupun dalam margin of error PSI ditambahkan 1 persen itu suara PSI 3,6-3,7 persen. Itu pun tidak bisa menjelaskan kepada publik bahwa PSI tidak lolos ke parlemen,” terangnya.
Kalau pada akhirnya PSI masuk ke parlemen dengan capaian jumlah suara hingga 4 persen, kata Adi, berarti quick count yang dirilis oleh lembaga survei selama ini salah dan error.
Sementara sejauh ini hasil perkiraan quick count yang dikeluarkan lembaga survei berhasil memprediksi partai bahkan capres-cawapres yang akan unggul.
“Kalau betul PSI lolos ke parlemen itu adalah partai satu-satunya yang gagal diprediksi oleh quick count. Kalau memang nanti PSI lolos ke parlemen, kuncinya audit quick count dan audit KPU karena jangan-jangan ada error di dalamnya,” tutupnya [ran]