(IslamToday ID) – Akademisi Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang juga orang dekat Jusuf Kalla (JK) Hamid Awaluddin membantah bahwa pertemuan JK dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan membahas mengenai hak angket.
Menurutnya, rencana pertemuan kedua tokoh bangsa ini memang sudah direncanakan sejak sebelum pemilu 14 Febuari 2024 lalu.
“Jadi pasti motifnya, niatnya bukan membicarakan hak angket. Kedua, tidak perlu diinterpretasikan secara liar pertemuan keduanya karena keduanya biasa bertemu,” kata Hamid dikutip dari YouTube KOMPAS TV, Senin (4/3/2024).
Ia mengaku mengetahui hal itu lantaran dirinyalah yang mengundang Megawati untuk berkunjung ke kediaman JK. Itu terjadi sebelum pemilu.
“Saya menganggap yang dihebohkan saat ini seolah-olah pertemuan yang bakal terjadi adalah hak angket. Itu tidak benar. Jadi tidak ada rumusan bahwa mereka berdua membahas tentang hak angket,” tegasnya.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kedua tokoh tersebut akan membahas mengenai kecurangan yang terjadi pada penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Bisa saja dalam dinamika pertemuan mereka itu bisa saja diangkat, tapi sekali lagi motif pertemuannya bukan karena itu. Silaturahmi biasa,” kata Hamid lagi.
Disinggung mengenai urgensi pertemuan JK dan Megawati mengingat saat ini proses rekapitulasi masih berjalan, lagi-lagi Hamid mengatakan itu hal yang biasa.
“Itu biasa saja. Dua tokoh bertemu itu kan bisa menambah kesejukan suasana yang mulai menghangat antara Bu Mega dengan Pak Jusuf Kalla, karena bagaimana pun dua-duanya pernah menduduki posisi tertinggi pertama dan kedua di republik. Itu simbol, itu memiliki pesan yang bagus,” paparnya.
Sementara, menurut pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi melihat pertemuan kedua negarawan ini tetap akan membahas sedikit banyak mengenai hak angket.
“Saya pikir dalam komunikasi hal-hal yang sangat penting yang kemudian sekarang menjadi isu aktual seperti misalnya hak angket, kecurangan, dan hal-hal lain tentu akan menjadi bagian dari perbincangan. Apalagi ini adalah dua elite utama yang ada di Indonesia yang bertemu,” kata Airlangga dikutip dari sumber yang sama. [ran]