(IslamToday ID) – Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah membantah pengguliran hak angket meredup dan mendapat banyak ganjalan. Dirinya justru mengaku banyak pihak yang mendukung dengan pemberian tanda tangan dari beberapa anggota dewan.
“Kalau dari posisi saya justru kita mendapatkan dukungan tanda tangan lebih banyak sejak tiga hari lalu. Jadi yang lewat saya (tanda tangan) sudah 10 orang,” kata Luluk dikutip dari YouTube METRO TV, Jumat (15/3/2024).
Menurutnya, momen hak angket ini selain untuk membuka kecurangan yang terjadi dalam pemilu bisa juga sebagai alat pembuktian untuk mengembalikan lagi kepercayaan masyarakat terhadap anggota dewan.
“Kepercayaan masyarakat berada di titik terendah sebenarnya, ini adalah momen untuk mengembalikan itu. Kecuali ada langkah-langkah yang ekstra parlementer (parlemen jalanan) dan itu sebenarnya kita tidak harapkan. Karena kita tidak mau mundur demokrasi kita,” lanjutnya.
Dengan digulirkannya hak angket, Luluk memandang juga sebagai kewajiban DPR yang seharusnya ikut bertanggung jawab terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah karena ikut andil dalam pembuatan dan keputusannya.
“Maka DPR punya hak untuk mengawasi, itu benar tidak jalannya, sesuai tidak dengan kesepakatan. Ada tidak yang dilanggar dari sisi aturan, undang-undang dan sebagainya. Itu yang kemudian kita sampaikan ke publik bahwa kita kalau mau mengajukan hak angket bukan sesuatu yang mengada-ada, bukan kegenitan,” bebernya.
Dengan bergulirnya hak angket juga dikatakan Luluk sebagai bentuk respons yang diberikan anggota dewan terhadap suara-suara para akademisi, budayawan, hingga agamawan.
“Ini yang menurut saya harus kita respons dengan tulus bahwa ayo kita selamatkan demokrasi kita, karena kita tidak ingin berada di titik minus,” ucapnya.
Disinggung adanya upaya penggembosan dalam pengguliran hak angket, Luluk secara tegas mengatakan tidak ada. “I don’t know tapi yang melobi saya tidak ada,” pungkasnya. [ran]