(IslamToday ID) – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai permintaan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada Capres Prabowo Subianto agar Golkar mendapat jatah lima kursi menteri di pemerintahan yang akan datang adalah realistis.
“Menurut saya sangat realistis dan sangat rasional. Banyak argumen yang dapat dijelaskan mengapa Golkar itu sangat layak mendapatkan minimal lima menteri. Pertama, karena Golkar merupakan partai politik yang pertama kalinya memberikan dukungan dan deklarasinya secara terbuka saat pencapresan Prabowo-Gibran,” kata Adi dikutip dari YouTube, KOMPASTV, Senin (18/3/2024).
Golkar juga disebut Adi menunjukkan sikap loyalitas dan totalitas saat melakukan kampanye politik untuk memenangkan pasangan 02 itu.
“Bahkan dalam banyak hal Golkar sering pasang badan. Di mana kader-kader terbaik mereka yang ditunjuk sebagai jubir dan tim pemenangan untuk membentengi Prabowo-Gibran dari serangan kubu 01 dan 03,” lanjutnya.
“Kalau mau jujur perolehan pileg Golkar adalah suara yang terbanyak di internal partai kubu 02. Karena kalau kita lihat persentase hari ini Golkar di kisaran angka 15 persen dibandingkan Gerindra yang mendapat 12 persen. Oleh karena itu untuk kebutuhan koalisi yang signifikan, terutama untuk mengamankan kekuatan politik parlemen maka posisi Golkar sebenarnya sangat layak untuk mendapatkan lima kursi,” bebernya.
Bahkan, Adi menilai Golkar bisa mendapatkan lebih dari yang diminta Airlangga. “Sebenarnya Golkar pun layak untuk ditambah kursinya. Bisa 6 atau pun 7. Bagi saya dalam politik adalah bagaimana mengakumulasi permintaan politik sebagai upaya untuk menumpuk kekuasaan. Yang aneh itu apabila ada yang kalah pemilu, kalah kontestasi, kalah pilpres juga minta jabatan menteri. Itu aneh,” ujarnya.
Meski secara realitas politik perolehan kursi menteri yang nantinya didapatkan Partai Gerindra akan lebih besar dari Golkar, itu juga sesuatu yang wajar menurutnya.
“Secara realitas politik memang kubu Prabowo, kubu Gerindra jauh di atas Golkar perolehan menterinya. Mereka memiliki previlage mengingat ketua umum mereka yang menjadi presiden. Untuk itu tujuan kontentasi politik adalah how to get the power, mengakumulasi begitu banyak kekuasaan-kekuasaan terutama menteri. Untuk itu bagi pemenang Prabowo-Gibran jangan mengajak kubu lain, terutama yang kalah pemilu untuk menjadi bagian dari koalisi. Karena akan mengurangi jatah menteri yang didapat partai pengusung,” tuturnya. [ran]