(IslamToday ID) – Sekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim mengaku belum bisa memastikan apakah partainya akan menjadi oposisi atau koalisi apabila mendapat tawaran bergabung dalam pemerintahan yang akan dipimpim oleh Prabowo-Gibran.
“Kita belum memutuskan, karena setelah rekapitulasi nasional nanti kita mesti rapat dan itu pendapat orang banyak yang didengar. Tetapi Pak Surya mengajarkan kita untuk mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Kalau terjadi benturan besar antara bangsa dan partai, partai harus mengalah,” kata Hermawi dikutip dari YouTube Kumparan, Kamis (21/3/2024).
“Nanti apakah ada tawaran yang lebih menguntungkan berpihak kepada bangsa atau kepada Nasdem, itu nanti kita putuskan. Kita tidak bisa menjawab terlalu dini. Ini harus diputuskan bersama-sama karena partai ini bukan punya DPP,” sambungnya.
Hermawi juga membantah kabar yang mengatakan bahwa Nasdem ikut meminta jatah kursi menteri kepada pemerintahan yang akan datang. “Tidak, kalau itu tidak ada. Tidak ada pembicaraan seperti itu, bahkan ketika Pak Surya menghadiri pertemuan dengan Pak Jokowi juga tidak ada pembicaraan seperti itu,” bantahnya.
Dan, menurutnya, tidak pas apabila pertemuan antara Surya Paloh dan Jokowi beberapa waktu lalu dikaitkan dengan isu Nasdem minta kursi menteri karena yang akan berkuasa nantinya adalah Prabowo bukan Jokowi. “Gak ada. Itu masih terlalu jauh, masih tujuh bulan.”
Ia lantas membeberkan asal mula pertemuan antara Surya Paloh dengan Jokowi.
“Waktu itu kita di pulau, Pak Surya bilang saya diundang sama Pak Jokowi, bagaimana? Saya bilang itu kepala negara dan kepala pemerintahan, abang mesti datang karena kita menghormati simbol itu. Pak Surya membicarakan lebih kepada Indonesia Emas 2024, bagaimana situasi regional ASEAN. Hampir tidak ada pembicaraan-pembicaraan tentang internal ini,” bebernya.
Hal serupa juga terjadi pada dua menteri PKB yang baru saja dipanggil oleh Jokowi. Menurutnya, apa yang dilakukan presiden hanya untuk melakukan pengecekan sejauh mana pekerjaan yang dilakukan oleh dua menteri yang menjadi pembantunya tersebut.
“Sama dengan dua menteri PKB dipanggil. Saya cek sama mereka. Mereka dicek pekerjaan mereka sebagai menteri. Jadi gak ada kaitan dengan politik saat ini,” pungkasnya. [ran]