(IslamToday ID) – Pengamat politik Agung Baskoro menilai Partai Golkar yang akan mengamankan kursi ketua DPR RI meski secara perolehan suara PDIP lebih unggul. Hal itu lantaran ada beberapa komponen yang mempengaruhi keunggulan Golkar dalam memenangkan kursi ketua DPR.
Agung juga menyebut apa yang saat ini terjadi antara Golkar dengan PDIP dalam memperebutkan kursi ketua DPR bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, hal ini juga pernah terjadi pada pemilu tahun-tahun lalu.
“Secara historis PDIP-Golkar ini punya sejarah panjang untuk bertarung secara sengit memperebutkan kursi ketua DPR. Saya mencatat sejak republik ini berdiri, Golkar sembilan kali terpilih menjadi ketua DPR, PDIP dan dulu bernama PNI pernah lima kali. Artinya secara statistik sejarah Golkar memang cukup kawakan mengamankan kursi ketua DPR,” kata Agung dikutip dari YouTube tvOneNews, Rabu (27/3/2024).
“Kedua kondisi PDIP pasca pilpres itu tidak lebih kuat dari 2014. Kalau 2014 dulu PDIP dalam koalisi Indonesia Hebat PDIP bersama PKB, Nasdem, Hanura. Hari ini PDIP sendiri karena PPP masih berurusan dengan MK terkait parlementary threshold. Artinya lobi-lobi politik PDIP hari ini pada posisi yang tidak diuntungkan,” lanjutnya.
Sementara, Golkar saat ini berada di atas angin lantaran pasangan capres-cawapres yang mereka usung memenangkan pilpres.
Namun demikian dirinya belum dapat memastikan siapa yang nanti pada akhirnya berhasil menduduki kursi ketua DPR, karena proses politik tersebut masih panjang.
“Ini semua dikembalikan kepada proses politik yang masih panjang sampai nanti ketika DPR RI dilantik 1 Oktober dan setelah itu bagaimana dinamikanya. Itu semua berujung pada seberapa banyak sebenarnya koalisi yang bisa dirangkul oleh Prabowo-Gibran di luar koalisi Indonesia Maju. Karena ini menentukan peta jalan di DPR RI,” bebernya.
Namun dirinya juga tetap mendorong PDIP supaya lebih aktif sebagai pemenang pileg, karena selama ini yang disorot selalu pemenang pilpres.
“Pemenang pilpres ini sudah melakukan lobi ke Nasdem, PPP, dan seterusnya. Ini PDIP-nya diam saja. Seharusnya juga mulai aktif sebagai pemenang pileg untuk memastikan kursi di DPR khususnya ketua tidak diganggu dan digoyang oleh Golkar,” pungkasnya. [ran]