(IslamToday ID) – Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy yakin penurunan suara yang didapatkan partainya bukanlah hal yang wajar. Pasalnya, yang mengalami penurunan perolehan suara tidak hanya PPP tetapi juga dialami oleh partai besar sekelas PDIP.
“Partai 03 mengalami pelemahan tanpa terkecuali, bahkan PDIP yang juara satu di pemilu sebelumnya ternyata mengalami penurunan yang cukup lumayan, meskipun masih tetap nomor satu hari ini suara maupun kursinya. Kalau memang hari ini PDIP kehilangan sekitar 16 kursi, PPP kehilangan 7 kursi kalau nanti kita berhasil duduk. Itu yang terjadi di 03 yang tidak terjadi di 01,” kata Romy, sapaan akrabnya, dikutip dari YouTube METRO TV, Sabtu (30/3/2024).
Hal tersebut, menurutnya, mengindikasikan adanya operasi penggembosan suara di kubu koalisi 03. Andaikan tidak ada operasi tersebut, kata Romy, sedikitnya suara yang diperoleh PPP merupakan efek negatif yang didapatkan sebagai partai pengusung 03.
“Artinya patut diduga memang ada operasi untuk menurunkan suara partai-partai politik yang ada di 03. Sehubungan dengan Pak Ganjar dan Pak Mahfud-nya sendiri mendapatkan di bawah total partai politik mengusung 03,” bebernya.
Meski mengalami penurunan jumlah suara signifikan dalam pemilu kali ini, namun Romy merasa PPP tidak pernah menyesal karena memberikan dukungannya kepada 03. Ia juga tidak merasa PPP salah perhitungan.
“Di politik itu tidak boleh menyesal, karena politik itu ketika akan memutuskan sudah diperhitungkan. Kalau kemudian hasilnya tidak sesuai apa yang bisa kita lakukan untuk melakukan antisipasi. Salah perhitungan itu bisa terjadi tapi disesali juga tidak akan mengembalikan,” jawabnya.
“Pak Jokowi awalnya ingin partai-partai pemerintah itu menjadi satu. Tentu yang kita tangkap waktu itu memang Pak Jokowi ingin Pak Prabowo calon presidennya dan wakilnya dari PDIP. Tapi konsep itu tidak diterima sehingga akhirnya Pak Jokowi menyebar partai politik pemerintah ke tiga pasang dan itulah yang terjadi. Ternyata akhirnya Pak Jokowi menjatuhkan pilihan kepada 02 untuk diberikan dukungan secara penuh, karena putranya ada di situ. Itu yang mengagetkan kita,” bebernya.
Meski demikian, dirinya mengaku tidak menyesal memberikan dukungan kepada Ganjar-Mahfud karena menilai dari sisi kualitas yang dimiliki oleh keduanya yang dianggap mumpuni.
“Dari sisi kualitas pribadi memang Pak Ganjar, Pak Mahfud dari tinjauan apapun secara ilmiah maupun eksperiance, pengalaman mereka yang paling kualifikasinya mumpuni,” ujarnya. [ran]