(IslamToday ID) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan pemerintah Indonesia tidak menutup diri terkait normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Hanya saja, harus ada syarat mutlak yang dipenuhi oleh Israel, yakni pelaksanaan two state solution (solusi dua negara) antara Palestina dengan Israel. Yang mana ada pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina sebagai negara.
“Banyak tekanan kepada Indonesia agar Indonesia mulai melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Dan saya sampaikan kita tidak menutup diri,” kata Retno dalam acara ‘Sapa Indonesia Malam’ sebagaimana dikutip dari YouTube KompasTV, Sabtu (13/4/2024).
“Tetapi ada syaratnya, yaitu two state solution (solusi dua negara) dapat terwujud, yang berarti Palestina merdeka, Palestina memiliki negara dan diakui oleh Israel, untuk berdampingan dengan Israel,” lanjutnya.
Jika hal tersebut direalisasikan, maka Indonesia siap melakukan normalisasi dengan Israel. Sebaliknya, jika tak ada solusi kedua negara dan tak ada pengakuan kemerdekaan terhadap Palestina, Retno menegaskan Indonesia belum saatnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
“Tetapi in the absence of two state solutions, in the absesnce of Palestina merdeka, saya kira belum waktunya kita memikirkan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Israel dan Indonesia telah mengadakan pembicaraan mengenai normalisasi hubungan antara kedua negara selama tiga bulan terakhir. Namun, laporan yang tidak bersumber tersebut menyatakan bahwa sebagai imbalan atas terjalinnya hubungan dengan Israel, Yerusalem akan berhenti menghalangi Indonesia untuk bergabung dengan OECD, organisasi ekonomi yang saat ini mencakup 38 negara dengan perekonomian terkemuka di dunia.
Dikutip dari The Times of Israel pada Kamis (11/4/2024), laporan tersebut menyatakan OECD juga terlibat dalam pembicaraan tersebut. Seorang pejabat Israel kemudian mengkonfirmasi laporan tersebut kepada Times of Israel.
Namun, Kemenlu RI menepis isu bahwa Indonesia akan menormalisasi hubungan dengan Israel demi keanggotaan Organization of Economic Cooperation and Development (OECD).
“Terkait isu pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel, saya tegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Juru Bicara Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, Jumat (12/4/2024).
“Terlebih di tengah situasi kekejaman Israel di Gaza saat ini, posisi Indonesia tidak berubah dan tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka two state solution,” tambahnya.
Ia menegaskan, Indonesia akan selalu konsisten berada di garis terdepan membela hak-hak bangsa Palestina. [wip]