Indonesia menyatakan bakal mengembalikan puluhan kontainer berisi sampah ke Perancis dan negara maju lainnya dalam upaya menolak sebagai tempat sampah dunia.
Setidaknya terdapat 49 kontainer berisi kombinasi dari sampah plastik, sampah rumah tangga, maupun limbah berbahaya yang melanggar aturan impor, menurut pejabat bea cukai di Batam.
Juni lalu, Jakarta mengembalikan lima kontainer sampah ke AS, menjadi negara Asia Tenggara terbaru yang tidak senang karena menjadi tempat sampah negara Barat. Keputusan China pada 2018 untuk melarang impor limbah plastik membuat daur ulang global jadi kacau, dengan negara maju berusaha menemukan tempat untuk mengirim limbah mereka.
Sejak saat itu, sampah dalam jumlah besar dikirim ke Asia Tenggara. Pada Mei, negara tetangga Malaysia berjanji bakal mengapalkan ratusan ton limbah plastik.
Menurut Worldwide Fund for Nature (WWF), sekitar 300 juta ton sampah diproduksi setiap tahun dengan sebagian besar memenuhi tempat pembuangan dan mencemari laut.