(IslamToday ID) – China dikenal memiliki inisiatif dalam melakukan investasi. China juga memliki skema yang dikenal sebagai One Belt One Road atau OBOR.
Skema itu bekerja dengan memberikan modal pinjaman ke proyek pemerintah negara lain, khususnya di sektor transportasi dan energi.
Tak tanggung-tanggung, pinjaman yang diberikan pun untuk jangka panjang dengan bunga yang sangat kompetitif. Tetapi, sayangnya, skema itu beberapa negara malah terjerat utang ke China. Berikut daftarnya:
1. Sri Lanka
Sri Lanka gagal melunasi kewajibannya dalam mengembalikan dana pembangunan Pelabuhan Hambantota.
Pelabuhan itu dibangun pada tahun 2008 dengan bantuan dana segar dari China sebesar US$ 361 juta (Rp 5 triliun).
Namun, berjalannya waktu Sri Lanka tidak mampu membayar utang, dana yang dibayar baru 5%. Hingga akhirnya, Sri Lanka menyewakan pelabuhan Hambantota ke perusahaan China untuk meningkatkan devisa negara.
Meski menyewakan pelabuhan kepada perusahaan China selama 99 tahun senilai US$1,12 miliar mulai 2017., Sri Lanka tetep harus membayar utangnya.
2. Kenya
Kenya diduga tidak mampu membayar utang sebanyak USD 350 juta (Rp 4,9 triliun). Utang tersebut digunakan untuk membiayai jalur kereta baru guna menghubungkan kota pelabuhan Mombasa.
Sebelumnya, dilansir dari Time of India, Kenya juga pernah menunda pembayaran utang sebesar US$ 245 juta ke China. Negeri Tirai Bambu sepakat untuk memberikan pelonggaran dari Januari 2021 hingga Juni 2021.
3. Maladewa
Maladewa terjerat utang kepada China sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 2 triliun. Biaya itu tidak lain untuk pembangunan infrastruktur jembatan yang menghubungkan pulau ibukota Male ke pulau Hulumale.
Selain Jembatan, Maladewa juga terus meminjam uang untuk pengembangan infrastruktur lainnya. Hingga akibatnya, diketahui Maladewa berutang ke China antara US$ 1,1 miliar (Rp 11 triliun) hingga US$ 1,4 miliar (Rp 15 triliun). Angka ini merupakan jumlah yang sangat besar untuk negara pulau-pulau itu. Dimana PDB Maladewa saat ini adalah sekitar US$ 4,9 miliar.