ISLAMTODAY — Partai Demokrat memberikan sindiran keras kepada partai PDIP. Sindiran ini terkait dengan kenaikan BBM Subsidi yang ditetapkan oleh pemerintah, dimana PDIP adalah pendukung utama pemerintah.
Peristiwa kenaikan BBM Subsidi yang menuai banyak sekali penolakan masyarakat pada era pemerintahan Jokowi seperti mengingatkan Demokrat terhadap era SBY. Kepedulian pada penderitaan rakyat tak seharusnya disampaikan dengan membuat ‘drama’ sandiwara.
“Kader tak perlu menangis dalam menyampaikan argumentasi penolakan kenaikan BBM sebagaimana aksi sandiwara elite-elite PDIP pada saat merespons kenaikan BBM di masa pemerintahan SBY,” ujar Kamhar Lakumani
Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Demokrat.
Kamhar tentu sangat menyayangkan sikap PDIP yang terkesan ‘memahmi’ dan menerima begitu saja kenaikan BBM Subsidi. Padahal tidak ada situasi yang mendesak.
“Saat ini ketika berkuasa bisa memahami kenaikan BBM, padahal tak ada situasi yang benar-benar mendesak jika pemerintah benar-benar peduli dengan rakyatnya,” ucap Kamhar.
Sikap partai Demokrat yang menolak kenaikan BBM ibu dipertegas dengan pernyataan Herzaky Mahendra Putra selaku Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat.
“Kami akan fokus menyuarakan harapan rakyat dan membantu kesulitan rakyat,” ujar Herzaky.
Demokrat juga menyerukan kepada kader-kadernya untuk menyuarakan aspirasi rakyat soal kenaikan BBM. Sikap penolakan kenaikan BBM dilakukan tanpa harus membuat drama yang berlebih-lebihan.
“Tanpa perlu mencari panggung atau membuat drama-drama yang tidak perlu demi mencari perhatian rakyat,” ucap Herzaky.