ISLAMTODAY — Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi terus mendapat reaksi keras dari masyarakat. Termasuk dari kalangan pengemudi ojek online (ojol).
Para pengemudi ojol menilai bansos pemerintah yang berbentuk BLT BBM Rp 600ribu bukan solusi. Besaran dana bansos yang diterima rakyat tidak cukup membantu mereka di tengah naiknya berbagai kebutuhan hidup masyarakat.
Rusli salah seorang pengemudi ojek online mengeluhkan hal tersebut. Ia mengatakan bagaimana mungkin bantuan Rp 5.000 per hari selama empat bulan itu bisa membantu beban rakyat.
“Kalau dihitung Rp 150 ribu sebulan, sehari Rp 5 ribu (itu) nggak bisa bantu kita pak,” kata Rusli pengemudi ojek online dalam forum Indonesia Lawyers Club, yang dikutip dari channel youtube Indonesia Lawyers Club edisi Senin 12 September 2022.
“Itu bukan bantuan, beli tempe aja gak dapat pak,” imbuhnya.
Hal senada juga dituturkan oleh Natanael. Menurutnya bagaimana mungkin subsidi sebesar Rp 150ribu per bulan itu mampu menolong mereka yang terkena imbas BBM Rp 10ribu per liter.
Apalagi jika melihat rentang waktu pemberian subsidi yang hanya empat bulan saja. Padahal harga BBM bisa berlangsung lebih lama.
“BLT (BBM) itu 4 bulan, itu sementara, sedangkan BBM ini Rp 10 ribu sementara atau selamanya?,” ungkap Natanael.
“(Sedangkan) harga Pertalite itu jangka panjang, kira-kira dimana logikanya?,” tandasnya.