ISLAMTODAY — Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Arief Sulistyanto mengakui jika tiga peristiwa besar yang terjadi di internal kepolisian sangat merugikan institusi Polri. Tiga peristiwa tersebut adalah kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo, tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang, yang terakhir penangkapan Irjen Pol Teddy Minahasa dalam kasus narkoba.
“Institusi yang jadi korban, harus menjadi introspeksi semuanya,” kata Komjen Arief dilansir dari kumparancom (18/10/2022).
Komjen Arief menjelaskan bagaimna kasus pembunuhan Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam di Duren Tiga yang memiliki ekses cukup besar. Belum lagi tragedi Kanjuruhan yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka yang sangat besar.
“Apakah kasus Duren Tiga dengan semua eksesnya, kejadian atau tragedi di Kanjuruhan dengan akibat akibatnya, dengan korban yang begitu besar,” ungkap Komjen Arief.
Belum tuntas permasalahan internal kepolisian, polisi kembali menjadi sorotan publik dengan tertangkapnya mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa dalam kasus narkoba.
“Kemudian terakhir yang kasus mantan Kapolda Sumatera Barat (Irjen Pol Teddy Minahasa),” tutur Komjen Arief.
Berbagai situasi rumit yang tengah terjadi di internal kepolisian menjadi tantangan bagi seluruh anggota kepolisian.
“Ini menjadi tantangan bagi kita semuanya di tengah turbulensi perkembangan situasi di internal kepolisian,” ucap Komjen Arief.
Ia mengajak agar bersama-sama mewujudkan iklim kompetisi yang sehat dalam berkarier di kepolisian. Sehingga bisa menghilangkan friksi yang tidak sehat.
“Mewujudkan iklim kompetisi yang sehat dalam berkarier agar bisa menghilangkan friksi,” tandasnya.