ITD NEWS — Direktur Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas, Feri Amsari memberikan tanggapannya terkait dugaan keterlibatan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri dalam kasus kebocoran dokumen penyelidikan korupsi tunjangan kerja (Tukin) di Kementerian ESDM.
Belum lagi sejumlah skandal yang membuat Firli kerap dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Feri mengungkapkan analisisnya mengenai sejumlah polemik yang terjadi di KPK, terutama yang terjadi pada Ketua KPK, Firli Bahuri. Ia menduga keberadaan Firli yang bermasalah di KPK adalah by design yang menguntungkan bagi partai-partai yang bermasalah.
“Jadi memang kayaknya figur ini sedang dibutuhkan oleh partai bermasalah untuk memang mengacaukan KPK dan mengendalikan KPK untuk menggunakan kekuasaan agar timbul penyimpangan-penyimpangan,” ungkap Feri dilansir Channel Youtube Bambang Widjojanto, ‘Firli Terlibat Kebocoran Dokumen Penyelidikan KPK ? Bersama Feri Amsari’ Sabtu 8 April 2023.
“[Jadi ini] by design. Dari awal saya berkeyakinan bahwa semua desain ini bermula dengan menghancurkan KPK,” tegasnya.
Feri menambahkan KPK menjadi ‘celah’untuk merusak berbagai lembaga di Indonesia. Jika KPK bermasalah maka lembaga lain akan dengan mudah dikendalikan, belum lagi lahirnya sejumlah undang-undang yang bermasalah.
“Jadi mereka tahu sentral masalah mereka tidak bisa mengendalikan banyak hal (KPU, hakim MK, menteri) ada di KPK. Let’s start from KPK, lalu beruntutlah Undang-undang Cipta Kerja Undang-undang Minerba, Undang-undang MK, KUHP, lalu KPU, lalu MK,” ujar Feri.
Ia pun mengungkapkan bagaimana sosok ‘Firli’ memainkan peranan penting, hingga muncullah sejumlah kasus-kasus aneh di KPK, misalnya terkait pemberhentian 75 pegawai KPK karena gagal mengikuti tes wawasan kebangsaan (TWK).
“Di sini kita lihat peran Firli sangat luar biasa, makanya kasus-kasus aneh timbul,” tandasnya.