ITD NEWS — Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan memberikan kritik terhadap pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani tentang utang bermanfaat untuk peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). Pernyataan tersebut dinilai sebagi penyesatan, pembodohan dan pembohongan publik.
“Pernyataan Sri Mulyani sebagai Menkeu, sangat bahaya. Karena bermakna penyesatan, pembodohan dan pembohongan publik. Khususnya secara langsung kepada anggota Banggar DPR,” kata Anthony dilansir dari inilahcom, Senin 5 Juni 2023.
Sebelumnya Sri Mulyani dalam rapatnya dengan Badan Anggaran (Banggar) mengungkapkan jika setiap utang 1 dolar AS mampu meningkatkan PDB RI hingga 1,34 dolar AS.
“Untuk utang 206,5 miliar dolar AS, kita lihat Indonesia mampu menaikkan nominal PDB ke 276,1 miliar dolar AS,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani mencontohkan salah satu negara yang mengalami hal serupa ialah Vietnam. Negara tersebut banyak menerima utang dari China.
“Vietnam juga termasuk yang cukup efektif. Mereka kenaikan PDB-nya naik sangat tinggi di US$102 miliar, ini karena kenaikan FDI [foreign direct investment], capital inflow, investment yang keluar dari China ke Vietnam lumayan besar,” ungkap Sri Mulyani.