(IslamToday ID) – Beberapa negara telah secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan BRICS. Di kawasan Asia, terdapat Bangladesh yang mengambil langkah tersebut.
Laman Dhaka Tribune, dalam laporannya pada 19 Juni 2023 lalu mengungkapkan, permohonan keanggotaan kepada BRICS diajukan menyusul pertemuan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Presiden Afsel Cyril Ramaphosa di Jenewa pada 14 Juni 2023. Seorang sumber mengungkapkan, Ramaphosa menyambut positif keinginan Bangladesh bergabung dengan BRICS.
Di sela-sela kabar tersebut, Duta Besar Rusia untuk Mesir Georgy Borizenko mengklaim, Kairo pun sudah resmi mengajukan permohonan keanggotaan BRICS.
Pada akhir Juni, Ethiopia, salah satu negara Afrika dengan pertumbuhan ekonomi tercepat, juga mengumumkan akan bergabung dengan BRICS.
Kemudian pada 21 Juli 2023 lalu, Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune mengatakan bahwa negaranya sudah mengajukan permohonan keanggotaan BRICS.
Pada 25 Juli 2023, sekutu Rusia, yakni Belarusia, juga turut memngumumkan bahwa mereka sejak Mei 2023 sudah mendaftar untuk menjadi anggota BRICS.
Pada Juni lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan, setidaknya sudah terdapat hampir 20 negara yang berupaya memperoleh keanggotaan BRICS.
“Jumlah negara yang ingin bergabung ke BRICS terus bertambah,” ujarnya, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS, 15 Juni 2023.
Dia menyebut, negara-negara yang berminat bergabung dengan BRICS berasal dari dunia Arab dan kawasan Asia-Pasifik.
Sementara itu Pemerintah China telah menyatakan bahwa mereka berkomitmen memperluas koalisi BRICS.
Dia menekankan, BRICS adalah platform penting untuk kerja sama di antara pasar negara berkembang dan negara berkembang. Oleh sebab itu BRICS berkomitmen menjunjung tinggi multilateralisme dan memajukan reformasi sistem tata kelola global.